Kupang (ANTARA News) - Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Minggu masih terus diguncang gempa bumi, sejak gempa pertama yang terjadi pada Senin (2/11).
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas 1A Kupang, Sumawan kepada Antara di Kupang, Minggu mengatakan, pada hari ini telah terjadi dua kali gempa.
Gempa pertama yang terjadi pada Minggu (8/11) berkekuatan 3,9 Skala Richter (SR), terjadi pada sekitar pukul 07.54 WITA.
Gempa ini berlokasi pada 8.39 Lintang Selatan (LS) - 125.18 Bujur Timur ( BT) dengan pusat gempa pada 53 Km Tenggara Alor. Gempa ini dengan berkedalaman 10 km.
Gempa kedua berkekuatan 2,4 SR, terjadi sekitar pukul 08.52 WITA, dengan lokasi gempa sekitar 8.55 LS-124,36 BT, di 47 kilometer Barat Daya Alor pada kedalaman sekitar 10 km dari permukaan laut.
Menurut dia, pada Sabtu (7/11) juga terjadi dua kali gempa susulan, walaupun berskala kecil.
Dua kali gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (7/11) ini adalah pertama gempa berkekuatan 4,1 Skala Richter (SR), terjadi pada sekitar pukul 03.33 WITA.
Gempa ini berlokasi pada 8.48 Lintang Selatan (LS) - 125.57 Bujur Timur ( BT) dengan pusat gempa pada 97 Km Tenggara Alor. Gempa ini dengan berkedalaman 10 km.
Gempa kedua berkekuatan 3,4 SR, terjadi sekitar pukul 09.52 WITA, dengan lokasi gempa sekitar 8.13 LS-124,94 BT, di 32 kilometer Timur Laut Alor pada kedalaman sekitar 10 km dari permukaan laut.
"Meskipun intensitas gempa terus menurun dengan kekuatan yang terus melemah, masyarakat masih tetap trauma sehingga memilih berada di luar rumah," katanya.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR pada 1991 itu mengakibatkan 28 orang tewas, sementara gempa yang terjadi saat ini, tidak meminta korban, kecuali menghancurkan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya.
Pewarta: Bernardus Tokan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015