Jakarta (ANTARA News) - Penjualan mobil pada Pebruari 2006 secara nasional diperkirakan turun 20-25 persen dibanding bulan sebelumnya, karena produksi, penjualan, dan daya beli melemah akibat pengaruh banjir di Jakarta dan sekitarnya. "Jabodetabek dan Jawa Barat menyumbang penjualan mobil sampai 50 persen, sehingga jika pemasaran di wilayah itu terganggu akibat banjir, maka akan mempengaruhi penjualan mobil nasional," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo di Jakarta, Kamis. Ia memperkirakan penjualan mobil akan turun dibawah 20 persen pada Pebruari 2007 ini meski curah hujan menurun di DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, kata dia, penjualan mobil bisa turun sampai 25 persen lebih bila curah hujan terus meningkat sampai akhir Pebruari 2007. Bambang mengatakan, pada Januari 2006 penjualan mobil di dalam negeri mendekati angka 30 ribu unit dan pada Pebruari 2007 diperkirakan hanya akan menembus kisaran 20 ribuan unit atau hampir sama dengan penjualan pada Pebruari tahun lalu. Kendati penjualan mobil pada Pebruari 2007 diperkirakan turun antara 20-25 persen, Gaikindo, lanjut Bambang, belum akan mengoreksi proyeksi penjualan mobil nasional sepanjang 2007 yang diperkirakan tumbuh 20 persen dibandingkan tahun lalu atau sekitar 350 ribu sampai 370 ribu unit. "Penurunan penjualan pada Pebruari 2007 kami harapkan bisa dikejar pada bulan-bulan selanjutnya, kecuali bila banjir terus menerus dan mengerus daya beli masyarakat lebih besar," ujarnya. Bambang optimis pasar mobil di dalam negeri pada 2007 masih akan tumbuh, karena indikator ekonomi makro Indonesia terus membaik, terutama dengan adanya penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) yang kini sudah mencapai 9,25 persen. Sementara itu, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto juga memperkirakan penjualan Toyota akan turun tipis akibat banjir yang menyebabkan produksi dan pengiriman mobil ke dealer terganggu. "Kami menargetkan penjualan TAM pada Pebruari mencapai 12 ribu unit, mungkin bisa kurang dari itu karena selama 7-8 hari produksi dan pengiriman terhambat akibat banjir di Jakarta," ujarnya. Joko mengatakan Jakarta merupakan pusat produksi dan distribusi Toyota baik untuk Jakarta maupun daerah lainnya di Indonesia, sehingga banjir di Jakarta dan sekitarnya mengganggu penjualan TAM yang sekitar 40 persen berada di wilayah Jabodetabek.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007