London (ANTARA News) - Bom surat ketiga yang dikirim dalam tiga hari terakhir, Rabu, meledak di kantor pemerintah urusan kendaraan bermotor di Inggris. Ledakan itu melukai seorang perempuan dan memicu teori adanya hubungan antar ledakan-ledakan itu. Di saat merebaknya ketakutan atas paket bom, juga dilaporkan bahwa sebelumnya telah terjadi ledakan-ledakan namun tidak diberitakan, termasuk yang terjadi di Kent pada akhir pekan yang menyebabkan luka ringan. Menteri dalam negeri John Reid mengemukakan keprihatinan atas ledakan berdaya rendah itu namun mengingatkan agar tidak ada spekulasi. "Pada dasarnya, insiden ini mencemaskan, penting agar kita membiarkan polisi melakukan penyelidikan tanpa spekulasi," katanya kepada reporter. Ledakan itu terjadi di kantor urusan surat izin mengemudi dan STNK (DVLA) di Swansea, kata polisi Wales Selatan. Seorang jurubicara mengatakan seorang perempuan terluka oleh "letusan sejenis surat kecil" beberapa saat setelah jam 9 pagi. Korban dibawa ke rumah sakit. "Satu perempuan sudah di bawa ke rumah sakit namun lukanya diyakini tidak berbahaya. Tempat itu sudah ditutup dan penduduk sekitar sudah dievakuasi sebagai bagian dari upaya pencegahan," kata polisi dalam pernyataannya. Insiden tersebut menyusul adanya paket mencurigakan yang meledak di Wokingham, sebelah barat London, Selasa, di kantor perusahaan yang berurusan dengan Tilang akibat ngebut. Selain itu pada Senin terjadi ledakan di London, pada perusahaan yang menangani denda untuk penyebab kemacetan lalu lintas. Sementara itu pada Rabu terungkap bahwa satu bom surat meledak telah meledak pada Sabtu pekan lalu di kediaman pribadi di Folkestone, Kent, yang menyebabkan seorang pembantu rumah tangga luka ringan. Polisi belum secara resmi menghubungkan ledakan-ledakan tersebut, namun pers Inggris telah berspekulasi tentang kemungkinan seorang pengguna kendaraan yang menjadikan pihak berwenang pengendali jalan di Inggris sebagai sasaran. "Para detektif akan mempelajari adanya kesamaan antara tiap insiden. Saat ini kami belum dapat menyimpulkan apakah ledakan-ledakan itu berkaitan," kata jurubicara kepolisian Kent dikutip AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007