"Kopi enema yang digunakan untuk terapi pengobatan kanker yang bernama terapi Gerson adalah segala macam kopi organik, sehingga jika terapi Gerson bisa diimplementasikan secara masal di Indonesia, maka petani kopi akan sangat diuntungkan," kata pengguna kopi organik enema, Johan Yan dalam acara penanggulangan kanker di Indonesia dengan terapi Gerson di Surabaya, Jumat malam.
Ia mengatakan, Indonesia bisa menjadi produsen kopi organik enema yang bisa digunakan sebagai pengobatan kanker, karena Indonesia menjadi salah satu negara produsen terbesar di dunia.
"Jika terapi Gerson bisa diterapkan secara massal, maka ekonomi kreatif dari petani kopi bisa terangkat karena harga kopi organik dihargai sangat mahal yaitu sekitar Rp500 juta per kilogram, sedangkan kopi dengan pestisida bisa dihargai jauh di bawahnya," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, terapi Gerson dengan menggunakan kopi organik bukan untuk diminum, melainkan dimasukkan lewat lubang dubur dan air murni sekitar 800 mililiter dengan menggunakan alat "cleansing enema set", karena itu disebut juga kopi enema karena alatnya menggunakan nama enema.
"Kopi organik enema dimasukkan ke dalam lubang pelepasan atau dubur karena ketika kopi organik dimasukkan secara langsung, maka masuk ke usus besar dan terserap oleh liver, kemudian liver akan terdetoksivikasi secara alami," ujarnya.
Menurut dia, jika pasien rutin memakainya, maka tubuh akan terasa sehat, bahkan jika pasien mampu memanfaatkan peluang ini, maka perkembangan kopi organik di Nusantara akan semakin kuat, apalagi menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan menjadi peluang di pasar global.
"Setelah ini kita akan berhadapan pada MEA, sehingga jika para petani kopi bisa membaca peluang tentang hal ini, maka perekonomian kita akan terbantu, bahkan jika pemerintah serius dengan hal ini maka Indonesia bisa menguasai kopi organik di pasar global," terangnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, terapi Gerson datang dari seorang ahli kopi enema dari Jerman, Dr Mark Gerson, yang menyatakan bahwa kopi organik itu memiliki khasiat yang banyak, karena memang tidak mengandung radikal-bebas, sehingga bisa langsung masuk ke usus besar.
Pewarta: Indra Setiawan/Laily Widya Ari Shandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
