Yogyakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Batik Air menerjunkan pesawat cadangan untuk mengangkut penumpang tujuan Jakarta yang seharusnya berangkat pukul 17.40 WIB dari Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
Staf Humas PT Angkasa Pura I, Andhika Dannysia di Yogyakarta, Jumat malam mengatakan penundaan jadwal penerbangan tidak bisa terelakkan sebab harus menunggu pesawat pengganti pascatergelincirnya pesawat Batik Air.
"Tapi dari pihak Batik Air telah menjamin pemberangkatkan penumpang malam ini dengan adanya "Ferry Flight" (penerbangan tanpa penumpang) pesawat cadangan dari Jakarta," kata dia.
Menurut dia, setidaknya ada 20 penerbangan yang ditunda pascainsiden itu. Selain Batik Air, pesawat lainnya yang sempat mengalami penundaan penerbangan di antaranya Pesawat Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, dan Citilink.
Ia mengatakan, pesawat lain ikut mengalami penundaan sebab Bandara Adisutjipto sempat ditutup selama satu jam pascainsiden tergelincirnya pesawat Batik Air sehingga seluruh penerbangan ke arah Yogyakarta harus mengalami pengalihan pendaratan.
Penerbangan pesawat Sriwijaya Air, Citilink, dan Garuda Indonesia yang seharusnya mendarat di Bandara Adisutjipto, sore itu akhirnya harus dialihkan untuk mendarat di Bandara Adisumarmo, Solo.
"Dengan penundaan itu kami mohon maaf dan berharap seluruh penumpang memaklumi karena ini musibah yang tidak direncanakan," kata Andhika.
Sesuai informasi dari Pos Pelayanan Pesawat Batik Air di Bandara Adisutjipto maka penerbangan Pesawat Batik Air dengan ID 6367 yang sedianya diberangkatkan pukul 17.40 WIB akhirnya diberangkatkan pukul 21.55 WIB.
Kepastian penerbangan di layar informasi itu muncul pada pukul 20.55 WIB.
Pesawat Batik Air rute Cengkareng menuju Yogyakarta tergelincir di Bandara Adisutjipto pada pukul 15.05 WIB pada Jumat (6/11) sore.
Pesawat tersebut sedianya mendarat di landasan pacu 09, namun tergelincir hingga ke ujung utara landasan pacu 27 dengan membawa sebanyak 161 penumpang yang terdiri atas 158 dewasa, dua anak dan satu bayi.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015