Kita ini kekurangan guru, dan ini seperti kurang disentuh,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengharapkan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memprioritaskan rekrutmen guru di seluruh Indonesia.
"Kita ini kekurangan guru, dan ini seperti kurang disentuh," katanya di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, kekurangan guru merata di luar Jawa. Di Pulau Jawa, kekurangan guru juga masih terjadi. "Waktu kunjungan kerja ke Indramayu, di sana juga kekurangan 300 guru," katanya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah memerhatikan hal tersebut dan menjadikannya prioritas untuk memperbaiki kondisi pendidikan ke depan.
"Bukan hanya rekrutmen PNS di pemerintah daerah atau pemerintah pusat, rekrutmen guru menyangkut masa depan generasi penerus bangsa," katanya.
Menurut dia, kurangnya guru membuat daerah sulit meningkatkan sumber daya manusia. Akibatnya, kesenjangan sumber daya manusia di Jawa dan Luar Jawa semakin lebar, ketimpangan pembangunan juga semakin besar, katanya.
"Jangan sampai, seperti kita dulu, ditanya dari universitas mana, universitas daerah, langsung diremehkan, di cap kurang berkualitas sama perusahaan," katanya.
Tanpa mutu pendidikan di daerah, menurut dia, diskriminasi dalam lapangan pekerjaan terhadap orang-orang yang mendapatkan pendidikan di pelosok juga semakin kuat.
"Ini yang tidak kita inginkan, dan ini yang harus mulai dirubah," katanya.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015