Sleman (ANTARA News) - Penyelidikan penyebab tergelincirnya pesawat Batik Air ID-6380/B-737-900 ER/PK-LBO di ujung timur atau "run way" 27 Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat sore, akan dilakukan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
"Nanti yang akan melakukan penyelidikan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Komandan Lanud Adisutjipto Yogyakarta Marsekal Pertama Imran Baidirus.
Menurut dia, saat kejadian, cuaca dalam kondisi hujan namun tidak terlalu lebat.
"Belum diketahui pasti penyebab tergelincirnya apakah karena cuaca atau sebab lain. Nanti KNKT yang akan melakukan penyelidikan," katanya.
General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Kolonel (Penerbang) Pandu Purnama, mengatakan seluruh penumpang dalam kondisi selamat dan sudah dievakuasi di terminal kedatangan B internasional.
"Sebagian sudah ada yang pulang. Total penumpang berjumlah 161 orang terdiri 158 dewasa, dua anak-anak, dan satu bayi. Semua selamat, tidak ada yang terluka," katanya.
Ia mengatakan petugas TNI AU bersama pengelola bandara juga telah mengevakuasi barang yang ada di dalam pesawat.
"Saat itu pesawat juga mengangkut lima awak kabin," katanya.
Pandu mengatakan pascainsiden bandara ditutup selama satu jam. Akibatnya, tiga penerbangan Citilink, Garuda, dan Sriwijaya Air sempat dialihkan ke Bandara Adisoemarmo Solo.
"Sekitar pukul 16.00 WIB, bandara sudah kembali dibuka tapi aktivitas penerbangan belum sepenuhnya normal," katanya.
Ia mengatakan, mengenai penyebab insiden, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan KNKT, termasuk meminta keterangan dari pilot Kapten Oscar Mirza, dan kopilot Dana Aviantara.
"Namun dipastikan saat pendaratan, jarak pandang dalam keadaan aman, dan mendapat clearance dari Air Traffic Control (ATC)," katanya.
Menurut dia, pesawat jenis Boeing 731-800NG beregistrasi PK LBO itu juga dilaporkan mendarat di titik yang tepat. Usai tergelincir, posisi ban depan pesawat keluar dari runway.
"Soal kompensasi untuk penumpang, kami akan membantu mengkoordinasikan dengan pihak manajemen Batik Air," katanya.
Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015