"Klub mundur tidak bisa dilarang karena itu hak mereka. Tapi jika ada klub yang mundur kami berlakukan denda sebesar Rp500 juta," kata CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdulgani di Jakarta, Jumat.
Pelaksanaan turnamen Piala Presiden yang lalu, kata dia, menjadi pelajaran berharga dan dijadikan bekal untuk menjadi yang lebih baik lagi saat menggelar turnamen Piala Jenderal Sudirman yang akan digulirkan 10 November atau bertepatan Hari Pahlawan.
Pada turnamen Piala Presiden ada satu klub yang mundur di tengah jalan yaitu Bonek FC yang sebelumnya menggunakan nama Persebaya. Mundurnya klub ini ditengarai karena tidak puas dengan kepemimpinan wasit.
Namun pada turnamen ini tim tersebut kembali diundang dan menggunakan nama Surabaya United.
"Mereka telah menyesal dengan keputusannya saat itu. Makanya kami lebih memperketat lagi pada turnamen ini," katanya menegaskan.
Selain memberikan denda pada klub yang mundur, pihak promotor juga akan memberikan sanksi pada pemain yang melakukan pemukulan pada wasit. Pemain akan diberi sanksi sebesar Rp100 juta. Begitu juga dengan ofisial yang berada di pinggir lapangan.
"Ofisial yang boleh protes hanya pelatih kepala. Untuk ofisial lain tidak boleh. Jika tetap melakukan protes akan didenda Rp5 juta untuk setiap langkah," kata Hasani dengan tegas.
Khusus untuk wasit yang akan memimpin pertandingan, Hasani mengatakan pihaknya telah melakukan seleksi dengan ketat. Wasit yang bermasalah saat memimpin turnamen Piala Presiden dipastikan tidak akan memimpin pada pertandingan Piala Jenderal Sudirman.
"Wasit akan kita kawal terus agar tidak masuk angin," kata Ketua Organizing Committe Indonesia Championship Jenderal Sudirman Cup, Letjen TNI Agus Sutomo.
Turnamen Piala Jenderal Sudirman 2015 diikuti 15 klub yang terbagi dalam tiga grup. Grup A akan dipertandingkan di Stadion Kanjuruhan Malang, Grup B di Stadion I Wayan Dipta Bali dan Grup C di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015