"Perkembangan tersebut disebabkan peningkatan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah serta penggunaan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya," kata Deputi Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Andiwiana, di Jakarta, Jumat.
Andi mengatakan, hal tersebut sejalan dengan komitmen Bank Indonesia yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2015 masih cukup membiayai 7,1 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar Andiwiana.
Sebelumnya, posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2015 tercatat sebesar 101,7 miliar dolar Amerika Serikat, lebih rendah dibandingkan dengan posisi cadangan devisa akhir Agustus 2015 sebesar 105,3 miliar dolar Amerika Serikat.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015