Para dalang, penatah/penyungging, seniman, serta anggota komunitas pemerhati wayang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta mengenakan berbagai atribut wayang dalam parade yang diprakarsai Institut Seni Indonesia (ISI) itu.
Mereka berparade dari depan Rumah Dinas Wali Kota Surakarta, Lojigandrung di Jalan Slamet Riyadi, dan menuju ke Balai Kota di Jalan Jenderal Sudirman Solo, menempuh perjalanan sejauh empat kilometer.
Di antara para peserta ada kelompok mahasiswa dari berbagai jurusan ISI, dan kelompok dalang yang mengenakan kostum karakter wayang seperti Semar, Anoman, dan Arjuna.
Lalu ada Pepadi Karanganyar yang menampilkan dalang anak-anak, Paguyuban Seniman Karanganyar dengan kostum Semar mereka, kelompok seni Sukoharjo Cah Perantauan, Pedalangan ISI Yogyakarta, Sanggar Lintang Budaya Demak, dan Paguyuban Seniman Wonogiri.
Selain itu ada Persaudaraan Seniman Sukoharjo, Sanggar Pulang Seni Surakarta serta barisan becak dan kereta berkuda yang membawa ratusan dalang.
Karakter Semar setinggi sekitar 5,3 meter dari Sanggar Gogon Surakarta ikut diarak dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang memadati jalan Slamet Riyadi.
Ketua Bidang Prosesi Ahmad Dipoyono menjelaskan kirab mengambil tema "Semar Sang Pamomong".
Setelah berparade para peserta kembali ke ISI dan disambut 100 penari dalam upacara sebelum para dalang melakukan aksi.
Ia mengatakan selain kirab juga ada pameran wayang, yang antara lain menampilkan wayang kulit, wayang beber, wayang golek, wayang klithik, wayang kaca, wayang kertas, wayang plastik, wayang rumput, dan batik wayang.
Rektor ISI Surakarta Sri Rochana Widyastutieningrum mengatakan parade itu merupakan salah satu kegiatan awal sebelum pagelaran wayang kulit selama 30 jam nonstop untuk menyambut Hari wayang Dunia 2015 di Solo selama 7-8 November 2015.
Sekitar 200 dalang, mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa, akan berpartisipasi dalam pagelaran wayang kulit itu.
Wayang merupakan salah satu jenis seni pertunjukan yang masih hidup dan berkembang di masyarakat Jawa.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sudah menetapkan wayang sebagai warisan budaya dunia.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015