Dalam dialog pencegahan terorisme di Tanjungpinang, Jumat, Deputi Pencegahan BNPT Brigjen Polisi Hamidin mengatakan petugas BNPT sudah mengendus keterlibatan Dwi dalam kelompok garis keras itu sejak beberapa bulan lalu.
"Kami berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani permasalahan itu," ujarnya.
Dwi dan keluarganya sudah tidak ada di Indonesia, diduga sudah berada di Irak.
"Ada warga Batam yang menginformasikan, sekaligus mempertanyakan permasalahan itu. Saya katakan, 85 persen Dwi Djoko terlibat ISIS," ujarnya.
"Ini menunjukkan ISIS sudah masuk ke berbagai kalangan," katanya.
Sejak sekitar empat bulan lalu, Dwi Djoko tidak masuk kantor.
Belum lama ini, anggota Detasemen Khusus 88 (Anti Teror) memeriksa kediaman Dwi Djoko. Dwi beserta keluarganya sudah meninggalkan rumah.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015