Surabaya (ANTARA News) - Wiratno, nahkoda KM Senopati Nusantara yang selama ini dirawat di Rumah Sakit TNI AL (RSAL) Dr Ramelan, Surabaya sudah keluar dan ditangani langsung oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Wiratno sudah diambil oleh KNKT, Selasa (6/2) lalu untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksda TNI Moekhlas Sidik seusai membuka latihan bersama "US Navy Seal" dengan Kopaska di Surabaya, Kamis. Ia mengemukakan, sesuai informasi yang diterima, kondisi fisik Wiratno sudah dinyatakan sembuh, sedangkan kondisi psikisnya masih perlu perawatan lebih lanjut. Wiratno (53) yang merupakan saksi kunci atas tenggelamnya KM Senopati yang mewaskan ratusan penumpang dan ABK-nya diselamatkan KRI Hiu saat terdampar bersama 12 penumpang kapal lainnya di rig pengeboran minyak lepas pantai sekitar Pulau Bawean, Gresik, Rabu (3/1). KM Senopati Nusantara yang membawa 600 lebih penumpang dari Teluk Kumai, Kalimantan menuju Semarang, tenggelam di sekitar Pulau Mandalika, Jepara, Jateng, Sabtu (30/12) dinihari. Mengenai pencarian korban maupun bangkai KM Senopati, Pangarmatim mengemukakan, hingga kini TNI AL masih mengerahkan empat kapal perangnya di sekitar Laut Jawa. Pihaknya akan terus melakukan pencarian sampai ada keputusan penghentian dari pemerintah pusat melalui Badan SAR Nasional (Basarnas). "TNI AL masih mengalami hambatan mencari bangkai KM Senopati karena hasil pemeriksaan dari saksi hidup, ternyata yang dicari belum ditemukan. Sonar di kapal TNI AL hanya bisa membedakan antara logam dan bukan logam," katanya. Karena itu, pihaknya akan meminta Basarnas mengirimkan alatnya sehingga bisa lebih mudah mendeteksi keberadaan bangkai KM Senopati Nusantara tersebut. "Selama ini setelah kami lakukan penyelaman, yang ditemukan bangkai kapal yang sudah lama tenggelam dan ditumbui karang," kata laksamana berbintang dua itu. Mengenai biaya yang telah dikeluarkan selama proses operasi pencarian, Pangarmatim tidak mau menjelaskan. Hanya saja, nantinya seluruh biaya itu akan diajukan ke Mabes TNI.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007