"Kalau SDM dari penduduk usia produktif, 15 tahun sampai 45 tahun, dari bonus demografi itu berkualitas, maka negara kita akan menjadi negara kuat baik di bidang ekonomi maupun sektor-sektor lainnya," katanya di Kendari, Jumat, untuk menghadiri sebuah acara.
Menurut dia, jika SDM usia produktif sebagai bonus demografi tidak dipersiapkan dengan matang, maka bonus demografi yang akan diperoleh pada 2020, hanya menjadi masalah bagi bangsa ini.
"Di awal tahun 2016, kita sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asia atau MEA di tenaga kerja asing maupun perusahaan-perusahaan di kawasan Asia bebas mencari kerja atau membuka usaha di Indonesia," kata Henry.
Jika penduduk pencari kerja Indonesia tidak mampu berkompetisi memperbutkan lapangan kerja dengan pencari kerja asing, maka penduduk usia produktif hanya akan menjadi penonton di rumah sendiri.
Oleh karena itu, agar usia penduduk produktif ini bisa muncul sebagai kekuatan ekonomi, maka harus dipersiapkan dengan baik.
"Memberikan bimbingan tekhnik dan sertifikasi berstandar kompetensi kerja nasional kepada para lulusan SMK, D1, D2 dan D3 ini, sebagai upaya Kemenkominfo mempersiapkan generasi usia produktif menghadapi MEA sehingga bonus demografi yang didapat benar-benar bisa membawa manfaat besar bagi bangsa ini," kata Henry.
Pewarta: Agus
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015