Tahun 2013 jumlah kasus tinggi karena fluktuasi cuaca tinggi disertai kelembaban udara dalam kandang yang juga tinggi,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Unit Respons Cepat Penyakit Hewan Menular Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau peternak unggas segera menyiapkan "brooder" atau kandang dengan penghangat untuk menghindarkan penyebaran virus avian influenza saat musim hujan.
"Sebaiknya untuk kandang brooder bisa disiapkan sebelum masuk musim hujan," kata Koordinator Unit Respons Cepat Penyakit Hewan Menular (URC-PHM) Dinas Pertanian DIY, Tri Wahana Adiwijaya di Yogyakarta, Kamis.
Dia mencontohkan, tanpa kandang yang dilengkapi dengan penghangat, kasus unggas yang mati pada musim hujan 2013 cukup tinngi yakni mencapai 200 ekor unggas.
"Tahun 2013 jumlah kasus tinggi karena fluktuasi cuaca tinggi disertai kelembaban udara dalam kandang yang juga tinggi," kata dia.
Ia mengatakan, "brooder" tidak harus berupa kandang penghangat khusus. Peternak dapat merekayasa kandang sendiri menjadi "brooder" dengan bantuan lampu bohlam.
Tri mengatakan, kandang penghangat ternak diperlukan saat ini untuk menghindari penyebaran virus avian influenza (AI). Virus AI, menurut dia, lebih cepat menyebar saat kelembaban udara tinggi.
Dengan demikian, kata dia, kandang unggas harus dikontrol kebersihannya secara intensif karena upaya perlindungan unggas dengan pengandangan justru menimbulkan sarang penyakit, apabila dibiarkan lembab dan tidak bersih.
"Sebaliknya jika kondisi kandang hangat virus serta penyakit unggas lainnya bisa mati," kata dia.
Sebelumnya, pada awal November 2015, meski belum memasuki musim hujan, URC-PHMS DIY mendapat laporan sekitar 150 unggas mati akibat terpapar virus "Newcastle Desease" (ND) di Kulon Progo. "Untuk virus ND memang lebih kebal baik musim hujan maupun kemarau," kata dia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan awal musim hujan akan jatuh pada akhir November atau awal Desember 2015.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015