Athena (ANTARA News) - Dinginnya Laut Aegea kembali merenggut nyawa dua bocah migran, Kamis pagi, hingga memicu protes di Yunani seiring dengan peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa 600 ribu orang lagi kemungkinan tiba pada Februari.
Penjaga pantai Yunani mengatakan bocah-bocah itu tewas di pantai Pulau Kos, beberapa jam sebelum Perdana Menteri Alexis Tsipras dan kepala Parlemen Eropa Martin Schulz memulai kunjungan ke pulau tetangga Kos, yaitu Lesbos, yang juga menjadi pusat migran.
Mayat seorang bocah perempuan telah berhasil ditemukan tapi pencarian korban kedua, seorang bocah laki-laki berusia enam tahun, masih berlangsung.
Ayah bocah laki-laki, yang berada di antara 14 orang yang berhasil diselamatkan dari kapal yang karam itu, mengatakan kepada tim penyelamat bahwa ia tidak mampu menyelamatkan anaknya agar tidak tenggelam dan terpaksa melepaskan jenazahnya agar dapat membantu penumpang lain.
"Kejahatan yang terjadi di Laut Aegea harus dihentikan," kata Tsipras setelah mengunjungi salah satu pantai di Lesbos, tempat ribuan migran dan pengungsi, terutama dari negara yang dilanda perang Suriah, telah tiba tahun ini.
"Situasi ini dramatis. Masih banyak yang harus dilakukan untuk mulai mengelola situasi," kata Schulz.
Eropa bergulat dengan kedatangan migran dan pengungsi dengan jumlah terbesar sejak Perang Dunia II. Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari konflik dan kesengsaraan di Suriah.
Lebih dari 750 ribu orang telah melakukan perjalanan berbahaya melintasi Mediterania tahun ini dan, sejauh ini, sekitar 3.400 orang telah tewas atau hilang saat berusaha mencapai Eropa, menurut data PBB.
Badan pengungsi PBB pada Kamis memperingatkan bahwa, meskipun cuaca yang memburuk dapat meningkatkan tantangan bagi para imigran yang putus asa, namun hingga 600 ribu orang lagi diperkirakan menyeberang dari Turki ke Yunani selama empat bulan ke depan.
"Antara November 2015 dan Februari 2016, UNHCR mengantisipasi bahwa mungkin ada rata-rata 5.000 kedatangan per hari dari Turki," kata lembaga itu.
Pergerakan itu menghasilkan "hingga total 600 ribu kedatangan di Kroasia, Yunani, Serbia, Slovenia dan bekas Republik Yugoslavia Makedonia."
Namun, perkiraan kedatangan sekitar tiga juta pengungsi pada 2017 bisa memiliki dampak "kecil tapi positif" pada pertumbuhan ekonomi di blok tersebut, Komisi Eropa mengatakan, Kamis.
Kelaparan Tiga Hari
Tsipras dan Schulz tiba di Lesbos di tengah-tengah aksi mogok empat hari oleh para pelaut, yang telah mencegah ribuan migran meninggalkan pulau itu.
Perdana menteri mengatakan lebih dari 10 ribu orang telah terdampar di pelabuhan pulau itu, menunggu kapal ke pelabuhan Athena, Piraeus.
"Kami kelaparan tiga hari. Saya punya tiga anak. Anak-anak saya sakit," kata seorang migran kepada Tsipras di salah satu pusat pendaftaran pulau itu.
Saat Tsipras dan Schulz mendarat di pulau itu, sekelompok pengunjuk rasa memasuki balai kota Lesbos dan membentangkan spanduk bertuliskan "Laut Aegean penuh mayat migran, Eropa membunuh orang."
Pemrotes lainnya dengan mengenakan rompi penyelamat berwarna oranye, seperti yang dipakai oleh ribuan orang yang melakukan perjalanan berbahaya ke Eropa itu, berkumpul di sebuah lokasi di Moria tempat pendatang baru didaftar, yang juga dikunjungi Tsipras dan Schulz. Demikian laporan AFP.
(Uu.G003/T008)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015