Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore, bergerak melemah 31 poin menjadi Rp13.579 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.548 per dolar AS.
"Faktor eksternal terkait pernyataan Gubernur bank sentral AS (the Fed) Janet Yellen tadi malam yang mengindikasikan kenaikan suku bunga AS pada Desember 2015 nanti menjadi salah satu faktor nilai tukar rupiah mengalami koreksi," ujar Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe di Jakarta.
Meski demikian, lanjut dia, pelemahan rupiah masih tertahan oleh positifnya data ekonomi triwulan III 2015 yang cukup positif. Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan III-2015 tumbuh 4,73 persen (year on year), lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 4,67 persen.
"Ekonomi domestik yang masih mencatatkan pertumbuhan menahan depresiasi lebih dalam, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berlanjut menyusul paket-paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah dari jilid I hingga VI akan terasa pada tahun 2016 mendatang," katanya.
Ia menambahkan bahwa tren inflasi rendah pada tahun ini juga diharapkan diikuti oleh kebijakan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan (BI rate). Dengan demikian, potensi pertumbuhan ekonomi domestik bisa lebih agresif.
"Pertumbuhan PDB Indonesia didominasi oleh konsumsi masyarakat, melalui kebijakan pelonggaran suku bunga diperkirakan dapat mendorong daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa penguatan dolar AS masih cenderung terbatas mengingat sebagian pelaku pasar uang juga berhati-hati menjelang publikasi data kerja mingguan Amerika Serikat.
"Sebagian pelaku pasar masih bertahan di aset berisiko, termasuk rupiah," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.603 dibandingkan hari sebelumnya Rabu (4/11) Rp13.461 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015