"Saya sempat bingung saat awal bermain karena harus membaca pergerakan lawan. Cuaca di sini juga dingin dan otot kaki saya terasa berat. Kondisi ini berbeda dibanding kemarin saat saya harus bermain dua kali," kata Jonatan seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI, Kamis.
Jonatan yang merupakan pemain unggulan delapan mengalahkan Shimono dalam pertandingan selama 54 menit dengan skor 19-21, 21-12, dan 21-9 pada turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS itu.
"Pada game kedua dan ketiga, saya menang telak. Saya sudah tahu pola permainan lawan sehingga saya tidak bermain bertahan seperti game pertama," kata Jonatan.
Jonatan menerapkan strategi menyerang Shimono lebih dulu sehingga mampu merebut kemenangan pada game kedua dan ketiga.
Pada pertandingan putaran delapan besar, Jonatan akan berjumpa dengan wakil tuan rumah Lee Dong Keun yang merupakan pemain unggulan empat.
"Semoga saya dapat mengulang kemenangan atas Lee. Saya harus mempersiapkan pertandingan berikutnya dengan bagus karena shuttlecock yang digunakan dalam turnamen ini terasa agak berat. Saya harus mengeluarkan tenaga lebih banyak," kata Jonatan.
Jonatan menjadi satu-satunya wakil Merah-Putih yang lolos ke putaran perempat final grand prix gold Korea Selatan Terbuka 2015. Dua tunggal putra lain Indonesia yaitu Muhammad Bayu Pangisthu dan Reksy Aureza Megananda kalah pada pertandingan putaran ketiga.
Bayu kalah dari Ha Young Woong dengan skor 14-21, 8-21. Sedangkan Reksy kalah dari Kenta Nishimoto 11-21, 8-21.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015