Mataram (ANTARA News)- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna menghindari risiko dari abu vulkanik akibat letusan Gunung Barujari atau anak Gunung Rinjani.
"Jika tidak ada kepentingan yang mendesak, masyarakat sebaiknya berada di dalam rumah agar terhindar dari resiko erupsi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Kamis.
Akan tetapi jika masyarakat terpaksa harus beraktivitas di luar rumah maka diimbau menggunakan masker dan kaca mata.
Usman mengatakan abu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehatan terutama penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sakit tenggorokan dan iritasi mata.
Karena itu, jika masyarakat tidak mendapatkan masker gratis yang dibagikan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Mataram maka diimbau membeli sendiri di apotek, toko obat, minimarket dan supermarket.
"Harga masker ini memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan manfaatnya untuk kesehatan," ujarnya.
Sementara itu, 11 puskesmas di Kota Mataram sudah menyiapkan berbagai jenis obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat.
"Jadi kalau ada masyarakat kota terindikasi terkena ISPA, silahkan datang ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan pengobatan gratis. Untuk obat tidak ada masalah," katanya.
Bahkan sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap bahaya abu vulkanik, Dinas Kesehatan akan membagikan sekitar 1.500 masker atau sekitar 25 kotak masker kepada masyarakat.
"Tetapi sistemnya masih kita koordinasikan dengan BPBD, apakah pembagian itu dilakukan melalui BPBD ataukah Dinkes akan turun sendiri," katanya.
Pewarta: Nirkomala
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015