Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Survei Jakarta (LSJ) menyatakan sedikitnya lima menteri kabinet kerja telah mampu membangun persepsi positif publik terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil survei LSJ terhadap 831 responden yang tersebar di 15 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar Manado, Ambon, Jayapura, Medan, Palembang, Padang, Pontianak dan Balikpapan).
"Lima menteri dipersepsikan masyarakat memiliki kinerja terbaik. Persepsi ini dipengaruhi berbagai macam hal," kata peneliti LSJ Ikhsan Rosidi dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Kamis.
Dia menjabarkan lima menteri yang dianggap berkinerja terbaik yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (dinyatakan terbaik oleh 64,3 persen responden), Mendikbud Anies Baswedan (42,5 persen), Menko Kemaritiman Rizal Ramli (40,1 persen), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (39,6 persen), dan Menpan-RB Yuddy Chrisnandi (36,9 persen).
"Survei ini tidak mengkaji kinerja dari masing-masing menteri secara detail, namun kami mencoba memotret opini publik dengan beragam persepsinya," ujar Ikhsan.
Ikhsan mengatakan dari hasil rangkuman persepsi publik, Susi Pudjiastuti memperoleh rating tertinggi karena dipandang berani mengambil kebijakan menenggelamkan kapal asing.
Sedangkan Anies Baswedan dinilai publik sering turun ke lapangan guna memantau langsung persoalan di daerah.
Sementara itu Rizal Ramli dinilai mewakili publik atas segala tindakan kritisnya di kabinet, Khofifah disebut mampu berkomunikasi baik dengan publik serta Yuddy Chrisnandi dipandang kerap mengeluarkan kebijakan strategis dan bermanfaat bagi publik.
"Dari lima menteri ini kita ambil contoh kebijakan berani Yuddy Chrisnandi yang strategis dan populis, meskipun menyakitkan bagi pemerintah yaitu larangan rapat di hotel yang disukai publik meskipun imbasnya pemerintah tidak bisa lagi rapat di hotel dalam batasan tertentu," jelas dia.
***2***
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015