Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat mengatakan serangan udara Rusia ke Suriah telah semakin membahayakan konflik di sana dan menuduh Moskow berusaha menguatkan tancapan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad ketimbang menyerang ISIS.
Tuduhan ini dilancarkan setelah pasukan pemerintah Suriah yang didukung ofensif udara Rusia berhasil menduduki lagi kota kedua terbesar di Suriah, Aleppo.
Berbicara kepada Komisi Hubungan Luar Negeri DPR, Asisten Menteri Luar Negeri AS Untuk Timut Dekat Anne Patterson menyatakan ofensif Suriah yang didukung serangan udara Rusia telah menceraiberaikan paling tidak 120.000 orang.
"Intervensi militer Rusia telah semakin membahayakan sebuah lingkungan yang sudah semrawut," kata dia.
"Moskow dengan sinis mengaku serangannya fokus kepada teroris, namun sejauh ini 85 sampai 90 persen serangan udara ke Suriah menghajar oposisi moderat Suriah dan mereka telah membunuh warga sipil selagi serangan itu," kata Patterson.
"Kami tahu niat utama Rusia adalah melindungi rezim Suriah," sambung dia.
Pasukan pemerintah Suriah melancarkan ofensif besar-besaran ke sejumlah tempat di Suriah setelah Rusia melancarkan intervensi udara pada 30 September dengan sudah melancarkan 1.300 serangan udara, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015