Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyambut baik langkah Lenovo yang mulai melakukan perakitan dua ponsel pintar 4G LTE mereka, A6010 dan A2010, di pabrik milik PT Tridharma Kencana di Serang, Banten.
"Ini merupakan tipe investasi yang kami inginkan, Kementerian Perdagangan pasti mendukung sepenuhnya langkah-langkah seperti ini. Ini investasi signifikan dan berarti dari Lenovo di Indonesia," kata Thomas saat memberikan sambutan dalam peresmian pabrikasi Lenovo di Indonesia di Jakarta, Rabu.
Dalam kesempatan tersebut Mendag juga menyampaikan dua catatannya terkait pabrikasi Lenovo di Indonesia.
Pertama, menurut Mendag, harus disadari bahwa langkah pabrikasi ataupun perakitan ponsel yang sebagian besar materialnya diimpor dari luar negeri merupakan titik tolak dari ekspor produk tersebut ke luar negeri.
Mendag mengakui masih panjang jalan yang harus ditempuh sebelum kemudian produk tersebut bisa menjadi komoditas ekspor bagi Indonesia, namun secara perlahan saat produknya bisa bersaing di dalam negeri akan ada celah untuk bersaing di tingkat global.
"Investasi dan ekspor itu suatu perjalanan panjang yang dimulai dari impor, memang masih jauh. Tetapi setelah sudah mencapai skala ekonomis tertentu tentu sumber dayanya alias kandungan lokal meningkat, lalu bergeser dari perakitan menjadi membangun pabrik sendiri dan seterusnya hingga bisa mengekspor," katanya.
Secara perlahan lewat aturan tingkat kandungan lokal dalam negeri (TKDN) 30 persen yang mulai berlaku 1 Januari 2017 untuk produk ponsel yang beredar di Indonesia, arah menuju ekspor kian terbuka.
Thomas mengatakan bahwa Indonesia harus bisa memahami agar ikut terlibat dalam rantai pasokan global, serta ia menekankan pemerintah Indonesia harus bisa menempuh kebijakan selaras yang sifatnya bukan menghambat maupun mempersulit jalannya investasi di Indonesia.
Oleh karena itu pula, Mendag menyebutkan catatan keduanya atas pabrikasi Lenovo di Indonesia, yakni pemerintah siap memperlihatkan keberpihakan terhadap investor yang betul-betul berkomitmen menanamkan modal di Indonesia.
"Tidak mungkin kami tidak mengapresiasi, pasti ada apresiasi dalam bentuk-bentuk tertentu," pungkasnya, tanpa menjelaskan secara spesifik apresiasi seperti apa yang bisa diterima oleh investor yang berkomitmen di Indonesia.
Perakitan dua model ponsel pintar Lenovo di Indonesia menggunakan fasilitas pabrik milik TDK yang miliki tiga lini produksi dengan kapasitas sekira 75.000 hingga 100.000 unit per tahun.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015