"Produk-produk antisadap karya anak bangsa Indonesia itu menarik perhatian pengunjung pameran dan mendapat pujian," kata Direktur Teknologi PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK), Dahniar Wisnu melalui siaran persnya yang diterima, Rabu malam.
PT ICK mendapat undangan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk mengikuti pameran "Defense & Security 2015" di Bangkok, Thailand, pada 2-5 Nopember 2015.
Produk-produk antisadap karya PT ICK antara lain, SMS guard, chat guard, voice guard, email guard, dan radio guard, dalam bentuk aplikasi.
"Produk-produk teknologi antisadap itu menarik perhatian pengunjung yang umumnya dari kalangan militer," kata Dahniar.
Menurut dia, pejabat militer dan sipil luar dari sejumlah negara yang hadir tak menyangka Indonesia memiliki perusahaan nasional yang mampu memproduksi produk pertahanan di bidang pengamanan komunikasi yakni teknologi antisadap.
Pengunjung yang menghadiri stand PT ICK di Paviliun Indonesia, menurut Dahniar, di antaranya, seorang jenderal dari Cheko serta Deputi Menteri Pertahanan Malaysia Dato Wira Mohammad Johari bin Baharum.
"Mereka tidak menyangka jika Indonesia mampu mengembangkan teknologi antisadap sendiri. Mereka kaget, perusahaan nasional Indonesia mampu mengembangkan industri pengamanan komunikasi," katanya.
Dahniar menambahkan, sebelumnya pada pameran teknologi informasi, CeBIT 2015, di Hannover, Jerman, pada Maret lalu, produk-produk antisadap dari ICK juga menarik perhatian publik.
Sementara itu, Presiden Direktur PT ICK, Agung S Bakti mengatakan, PT ICK akan terus mengembangkan teknologi enkripsi antisadap untuk pertahanan dan keamanan, karena belum ada perusahaan nasional yang mengkonsentrasikan diri dalam teknologi enkripsi.
Padahal, kata dia, pada era cyber saat ini serangan digital dan penyadapan komunikasi semakin kompleks dan banyak.
"Kami konsen memproduksi dan mengembangkan alat antisadap untuk keamanan personal, korporasi, bahkan negara, baik untuk keperluan sipil maupun militer," kata Agung.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015