Berdasarkan laman procyclingstarts.com, satu-satunya tim kontinental asal Indonesia mampu membukukan total catatan waktu 49:30:18 setelah menempuh jarak 646,6 km yang terbagi atas lime etape. Pencapaian waktu ini selisih 18 menit 57 detik dari pemuncak klasemen yaitu Team 7 Eleven Road Bike Philipines.
Melonjaknya posisi Pegasus pada klasemen umum tim ini berkat hasil cemerlang oleh semua pebalap yang diturunkan terutama dalam dua etape terakhir. Bahkan, salah satu pebalapnya yaitu Dadi Suryadi masuk dalam lima besar pebalap finis tercepat.
Pada etape lima dari Kudat menuju Kundasang dengan jarak tempuh 181,1 km, pebalap tercepat ASEAN pada Tour de Singkarak 2015 itu mampu finis di urutan kelima dengan catatan waktu 5:20:31 atau selisih satu menit 14 detik dari pemenang etape lima Peeter Pruus dari Rietumu-Delfin.
Dengan hasil ini, Dadi Suryadi bertengger di posisi empat klasemen individu dengan total catatan waktu 16:19:51 atau selisih tiga menit 24 detik dari sang juara Tour of Borneo 2015 yaitu Peeter Pruus dengan catatan waktu 16:16:27.
"Pencapaian di Tour of Borneo ini adalah hasil kerja sama tim. Semua pebalap menjalankan strategi yang diinstruksikan pelatih," kata perwakilan manajemen, Pegasus, Fila Faliona saat dikonfirmasi dari Jakarta.
Hasil gemilang Dadi Suryadi di dua etape terakhir ternyata tidak diikuti rekan satu timnya yaitu Agung Ali Sahbana. Pebalap yang sebelumnya memegang polkadot jersey (raja tanjakan) harus tergeser posisinya oleh sang juara Tour of Borneo 2015, Peeter Pruus setelah membukukan total poin 21.
Prestasi pebalap Indonesia pada Tour of Borneo 2015 terlibang cukup sukses. Selain sukses berada diposisi dua untuk kategori tim lewat Pegasus Continental Cycling Team juga sukses menempatkan wakilnya untuk kategori individu lewat Hari Fitrianto.
Pebalap yang memperkuat CCN Cycling Team ini sukses menempatkan diri diposisi terbaik kedua dengan total catatan waktu 16:19:14 atau hanya selisih dua menit 47 detik dengan sang juara. Hasil yang diraih oleh pebalap asal Jawa Timur itu jelas menjadi sebuah kebanggaan bagi pebalap Indonesia.
Khusus untuk Pegasus, pencapaian pada Tour of Borneo 2015 memang belum maksimal. Apalagi pada awal tahun mampu menjadi yang terbaik secara tim pada kejuaraan yang levelnya lebih tinggi yaitu Le Tour de Langkawi 2015 di Malaysia.
(T.B016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
