Jakarta (ANTARA News) - Sebagai bagian dari agenda perayaan ke-300 tahun, Martell Cognac, menggelar ekshibisi seni kontemporer bertajuk "No Other Color" di Tugu Kuntskring Paleis, Jakarta Pusat, dari 3-17 November 2015.

Terlahir di era puncak kebudayaan dan seni pada tahun 1715, Martell Cognac berbagi gairah dan pesona estetis dalam selebrasi nya yang ke-300.

"Ekshibisi seni yang digelar Martell merupakan bagian yang tak terpisahkan dari agenda Martell 300 Tricentenaire, dan diselenggarakan secara simultan di 130 negara. Ekshibisi ini merupakan acara penutup dari rangkaian selebrasi 300 tahun Martell tersebut," kata Edhi Sumadi, Managing Director Pernod Ricard Indonesia. dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Ekshibisi seni ini menyerukan visi dan misi yang kuat dari Martell untuk terus mendukung dunia seni kontemporer di berbagai negara, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara dengan dunia seni kontemporer yang terus berkembang.

Tema “No Other Color” terinspirasi dari merek Martell sendiri yang merepresentasikan keindahan abadi, memiliki sejarah yang kaya, sehingga tidak ada brand lain yang dapat menjaga eksistensi citra brand nya seperti Martell. No Other Color sebagai tajuk dari pameran seni ini merefleksikan seni kontemporer dalam nuansa warna hitam dan putih.

Seluruh seniman yang berpartisipasi dalam pameran seni ini dapat dengan bebas membuat karya dalam warna monokromatik.

Martell Contemporary Art Exhibition memungkinkan setiap seniman dari disiplin yang berbeda-beda untuk memproyeksikan imajinasi maupun energi kreatifnya bersama spirit seni Martell dengan tujuan untuk mengeksplorasi konotasi bahwa tidak ada cara lain yang lebih tepat untuk menggambarkan hal klasik dengan warna hitam dan putih.

Exhibisi seni kontemporer ini berkolaborasi dengan Art Dept ID dan menggandeng Chris Karrigan sebagai kurator serta didukung oleh 14 seniman yang memiliki nama besar juga kontribusi kuat bagi perkembangan seni kontemporer Indonesia yaitu Aditya Novali, Agan Harahap, Agung Kurniawan, Andra Matin, Andy Dewantoro, Davy Linggar, Eddi Prabandono, Erik Pauhrizi, Erika Ermawan, Evelyn Pritt, Indra Leonardi, Muhammad Akbar, Rega Ayundya Putri, dan Saleh Husein.

"Kami ingin hubungan antara Martell dengan seni dan keindahan agar semakin lekat, khususnya mengenai Art of Gastronomy. Selebrasi ini juga menjadi refleksi kami bahwa Martell memiliki koneksi kuat dengan seni secara lebih spesial dan intim," tambah Edhi.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015