Semarang (ANTARA News) - Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Tengah sampai akhir Januari 2007 tercatat 1.358 orang dengan jumlah korban meninggal mencapai 43 orang.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dr. Endang Agustinar, di Semarang, Rabu menjelaskan, penderita yang meninggal antara lain berasal dari Kabupaten Blora sebanyak 10 orang, Pati (tujuh orang), Boyolali (empat orang), dan lainnya tersebar di sejumlah kabupaten/kota lainnya.
Menurut dia, penderita DBD pada Januari 2007 lebih kecil dibanding Januari 2006 yang mencapai 1.465 penderita.
"Jika dilihat dari perbandingan tahun 2006, terjadi peningkatan jumlah penderita di Pati dan Blora. Penderita di Pati mencapai 153 orang, Blora 141 orang, Kota Semarang 145 orang. Khusus Pati, peningkatan ada di tiap-tiap desa," katanya.
Ia mengatakan, penderita di Klaten mencapai 30 orang, satu meninggal, Wonogiri 27 penderita, dan Boyolali 22 penderita (empat orang meninggal).
Endang mengungkapkan, DBD sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang ampuh untuk mengatasinya, karena itu satu-satunya cara dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan lingkungan, agar tidak menjadi tempat nyamuk berbiak.
Pada awal Desember 2006 lalu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Budihardja mengingatkan bahwa hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah dikategorikan sebagai daerah endemis demam berdarah (DB), sebab dari 35 kabupaten/kota, tinggal Wonosobo yang belum ada laporan kasus DB.
"Suatu daerah dinyatakan endemis jika setiap tahun terjadi kasus penyakit yang sama di daerah bersangkutan. Dari laporan yang sampai ke Dinas Kesehatan, kasus DB terjadi di seluruh kabupaten/kota setiap tahun," katanya seusai Rapat Kerja dengan Komisi E DPRD Jateng.
Meski demikian, sejauh ini Dinas Kesehatan belum menetapkan kasus DBD sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Menurut Budihardja, suatu kasus bisa dikatakan KLB jika berada di satu tempat, dengan penyakit yang sama, namun rentang satu tahun terjadi beberapa kasus, tidak bisa disebut sebagai KLB.
Untuk memberantas DBD, pada 2007 dibutuhkan insektisida jenis alphametrine 3.696 liter dan abate 11.136 kg.
Sekretaris Komisi E DPRD Jateng Thontowi Jauhari pernah meminta Dinas Kesehatan mengajukan dana tambahan dalam APBD 2007 sebesar Rp5,77 miliar untuk penyediaan insektisida untuk mencegah DBD dan malaria.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007