New York (ANTARA News) - Saham-saham Wall Street berakhir menguat untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (Rabu pagi WIB), didorong oleh kebangkitan kembali saham minyak dan peritel setelah sepasang jaringan toko pakaian AS mengangkat perkiraan laba mereka.

Anggota Dow, ExxonMobil naik 1,8 persen dan Chevron naik 3,4 persen, memperpanjang keuntungan Senin karena investor terus mengoleksi saham-saham sektor yang telah terpukul jatuh, lapor AFP.

Saham-saham peritel melonjak setelah Victorias Secret, perusahaan induk L Brands and pengecer pakaian remaja American Eagle Outfitters mengangkat perkiraan laba mereka.

Saham L Brands naik 3,0 persen, sedangkan American Eagle naik 7,9 persen. Di antara pengecer lainnya, anggota Dow Wal-Mart bertambah 0,9 persen, Target naik 1,3 persen dan Best Buy naik 0,9 persen.

"Apa saja yang terkait dengan konsumen mengalami hari di atas rata-rata pada hari ini," kata Michael James, direktur perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

Dow Jones Industrial Average berakhir naik 89,39 poin (0,50 persen) menjadi 17.918,15.

Indeks berbasis luas S&P 500 naik 5,74 (0,27 persen) menjadi ditutup pada 2.109,79, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq naik 17,98 poin (0,39 persen) menjadi 5.145,13.

Perusahaan asuransi American International Group (AIG) jatuh 4,4 persen karena menolak gagasan aktivis investor Carl Icahn untuk memecah perusahaan menjadi tiga bagian. AIG melaporkan kerugian kuartal ketiga 231 juta dolar AS.

King Digital Entertainment, pencipta permainan "Candy Crush", melompat 14,9 persen dipicu berita perusahaan itu setuju untuk diakuisisi oleh Activision Blizzard senilai 5,9 miliar dolar AS. Saham Activision turun 3,6 persen.

General Motors naik 0,6 persen dan Ford naik 0,4 persen setelah kedua produsen mobil ituy melaporkan penjualan Oktober terbaik mereka di AS dalam 11 tahun terakhir.

Perusahaan rental mobil Avis Budget jatuh 11,4 persen karena memproyeksikan laba setahun penuh 3,10- 3,25 dolar AS per saham, turun dari perkiraan Agustus sebesar 3,15-3,45 dolar AS per saham. Perusahaan meperkirakan pukulan negatif dari fluktuasi kurs valuta asing 20 sen per saham.

Fitbit, pembuat pelacak kebugaran nirkabel, turun 8,6 persen meskipun memproyeksikan laba yang lebih baik dari perkiraan. Analis menunjuk kekhawatiran tentang valuasi tinggi dan rencana untuk menjual sekitar 24 juta saham tambahan, termasuk dari tindak lanjut penawaran ekuitas setelah IPO baru-baru ini.

Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun naik menjadi 2,21 persen dari 2,18 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,00 persen dari 2,95 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
(Uu.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015