Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS yang lebih kuat dan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed memberikan tekanan pada logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 21,8 dolar AS, atau 1,92 persen, menjadi menetap di 1.114,10 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Emas berada di bawah tekanan ketika indeks dolar AS naik 0,36 menjadi 97,26 pada pukul 18.05 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargkan dalam unit AS menjadi lebih mahal bagi para investor.
Logam mulia tertekan lebih lanjut karena para pedagang menunggu dua ukuran kunci ketenagakerjaan, yang analis percaya dapat menyegel nasib kenaikan suku bunga selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember.
Laporan ADP Employment yang akan dirilis pada Rabu, akan mengisyaratkan laporan ketenagakerjaan bulanan pada Jumat lebih penting.
Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga Desember adalah 52 persen, lebih tinggi dari probabilitas tersirat kenaikan suku bunga pada September dan Oktober.
Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa Fed ingin menaikkan suku sebelum akhir 2015.
Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Laporan perdagangan internasional dari Departemen Perdagangan AS juga akan keluar pada Rabu, dan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis.
Para analis percaya kedua laporan itu, selain Employment Report ADP, kemungkinan akan memberikan gambaran yang paling akurat untuk situasi laporan bulanan ketenagakerjaan pada Jumat.
Perak untuk pengiriman Desember turun 16,9 sen, atau 1,10 persen, menjadi ditutup pada 15,239 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 16,2 dolar AS, atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada 962,20 dolar AS per ounce.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015