APBN yang lebih bagus, memiliki `fiscal space` lebih besar. Itu bisa terlihat dari penerimaan yang lebih besar. Belanja juga besar tapi terarah,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan idealnya APBN yang disusun pemerintah dengan DPR memiliki ruang fiskal yang besar, tidak terbatas seperti APBN saat ini.
"APBN yang lebih bagus, memiliki fiscal space lebih besar. Itu bisa terlihat dari penerimaan yang lebih besar. Belanja juga besar tapi terarah," kata Menkeu saat jumpa pers sosialisasi APBN 2016 di Jakarta, Selasa.
Menkeu menjelaskan APBN dari tahun ke tahun masih memiliki ruang fiskal yang terbatas untuk membiayai pembangunan, karena penerimaan pajak tidak pernah mencapai target dalam sepuluh tahun terakhir, kecuali pada 2008.
"Penerimaan belum bisa diandalkan seperti yang kita alami bertahun-tahun sejak 10 tahun terakhir. Ini merupakan hambatan terbesar untuk mempunyai APBN yang lebih sempurna," katanya.
Terbatasnya penerimaan tersebut, kata Menkeu, yang membuat pemerintah harus menambah pembiayaan melalui utang, dan hal tersebut membuat postur APBN tidak terlalu ideal karena tergantung pada utang.
"Kalau bisa lama-lama pembiayaan dikurangi. Jumlah utang yang dikeluarkan kalau bisa dikurangi. Tapi memang ada prasyarat, karena kita tidak bisa kurangi utang begitu saja," tambahnya.
Untuk itu, pemerintah mempertimbangkan akan melakukan upaya pengampunan pajak (tax amnesty) mulai 2016 sebagai upaya mendorong penerimaan pajak yang tidak pernah memenuhi potensinya.
"Itu sebabnya kami berharap pengampunan pajak bisa menjadi salah satu jalan keluar (tahun depan) agar penerimaan bisa lebih besar," kata Menkeu.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015