Jakarta (ANTARA News) - Upaya pemerintah Indonesia menggalang perdamaian di Timur Tengah mendapat sambutan dan dukungan dari pemerintah Suriah. Menurut Jurubicara Departemen Luar Negeri Desra Percaya di Jakarta, dukungan tersebut diutarakan langsung oleh Presiden Suriah Bashar Assad saat menerima perutusan Indonesia, yang dipimpin Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda pada akhir pekan lalu di Istana Kepresidenan Suriah di Damaskus. Berkenaan dengan masalah Palestina dan Irak, menurut Desra, Presiden Suriah memandang perlu segera dibentuk pemerintahan persatuan di Palestina dan di Irak. "Presiden Suriah bahkan menyatakan bahwa Suriah memunyai kepentingan agar Libanon stabil dan memiliki pemikiran sejalan mengenai perlunya pertemuan ulama," katanya. Pada pertemuan itu, walaupun seluruh unsur Palestina dijadwalkan berunding pekan ini di Makkah, Indonesia tetap menawarkan kepada mereka berunding di Jakarta. Menurut Menteri Luar Negeri, tawaran itu diajukan karena rakyat Palestina menunggu terciptanya perdamaian di negerinya sesegera mungkin dan Indonesia tidak boleh membiarkan jatuh lagi darah pejuang Palestina. Saat menanggapi tawaran Indonesia, Kepala Biro Politik Hamas Khaled Meshaal mengemukakan bahwa partai berkuasanya sangat menginginkan membentuk pemerintahan persatuan dan bahkan menawarkan kelenturan dalam perundingan dengan pihak Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Persoalannya, menurut Meshaal, adalah bagaimana Fatah bisa melepaskan diri dari pengaruh Israel dan Amerika Serikat serta memberikan pemerintahan kepada Hamas sebagai pemenang pemilihan umum, yang demokratis pada tahun 2006. Kepala Biro Politik Hamas itu juga menyampaikan bahwa pihaknya sangat memahami simpati umat muslim di Indonesia terhadap saudaranya di Palestina. Mashaal juga yakin bahwa Indonesia bisa berperan lebih besar dalam membantu penyelesaian masalah Palestina. Pada pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda juga menyampaikan dukungan terhadap rencana Hamas membentuk pemerintahan persatuan dan mengharapkan rencana itu diteruskan. "Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan semaksimal mungkin dan mengharapkan berbagai pihak memberi masukan mengenai upaya yang perlu dilakukan segera," katanya.(*)
Copyright © ANTARA 2007