Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan bahwa harga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusuna) harus dapat terjangkau masyarakat berpendapatan rendah (MBR) meskipun untuk membangunnya membutuhkan biaya. "Ada biaya yang dikeluarkan pengembang, tetapi tetap harus mempertimbangkan daya beli masyarakat," kata Presiden usai melaksanakan Rapat Koordinasi mengenai Rusuna di Kantor Menteri Negara Perumahanan Rakyat, Rabu. Terkait hal itu perlu ada dukungan pemerintah melalui APBN dan pemerintah daerah melalui APBD termasuk memberikan insentif berupa subsidi dan pajak sehingga harga dapat terjangkau, ucapnya. Presiden mengemukakan, perlunya Kantor Menpera dan Pemerintah DKI Jakarta mengawali pembangunan Rusuna dengan berkoordinasi membuat status tanah tempat dibangun Rusuna menjadi jelas, termasuk penyelesaian persoalan hukum dan sosial dalam mewujudkan rencana tersebut. Presiden juga menyampaikan, keberadaan Rusuna diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi banjir dengan cara memindahkan masyarakat yang selama ini tinggal di bantaran sungai. Disamping itu keberadaan Rusuna juga dapat mengatasi problem kemacetan karena masyarakat akan tinggal lebih dekat dari tempatnya bekerja. Presiden juga mendukung sepenuhnya untuk memundahkan izin-izin pembangunan Rusuna yang akan dibangun sebanyak 1.000 unit sebagai rencana jangka menengah yang didalamnya masing-masing terdiri dari 600.000 unit. Hadir pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta, Menteri Negara Perumahan Rakyat M. Yusuf Asy`ari, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto. Sementara itu menyangkut pembangunan Rusuna 20 lantai, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto, telah menyiapkan lima lokasi yang lahannya sudah siap yakni di Pulo Gadung, Pulo Gebang, Marunda, Cikarang, dan Kalimalang. Rencananya izin itu mencakup sebagian merupakan Rusun untuk milik sedangkan lainnya untuk Rusun sewa, saat ini telah disiapkan Hak Pemilikan Lahan dan Hak Guna Usaha terkait rencana pembangunan Rusuna. Sedangkan menurut Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Lukman Purnomosidi, berdasarkan perhitungan pengembang terdapat dua penawaran harga dalam satu Rusuna yakni sebagian tipe 36 Rp145 juta dan sebagian lagi tipe 21 Rp90 juta. Dengan dana Rp145 juta masyarakat masih dapat mencicil dengan harga Rp1,1 juta per bulan, sementara untuk Rp90 juta masyarakat dapat mencicil dengan harga Rp300.000 per bulan tentunya dengan fasilitas perbankan penyalur Kredit Pemilikan Rumah Susun, ungkapnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007