Kepala PT Uki Raya Line Cabang Baubau, Albi Sadikin, di Baubau, Senin, membenarkan KM Uki Raya yang bertujuan Kota Kendari itu menabrak karang di Selat Baruta atau biasa disebut "Tanjung Keramat".
Menurut dia, insiden itu disebabkan karena arah kemudi kapal saat berlayar di selat tersebut terlalu condong ke kanan, sehingga kapal itu menabrak karang.
"Kapal itu merupakan kapal yang baru beroperasi perdana tujuan Kota Baubau ke Kota Kendari," ujarnya.
Ia mengatakan, kapal berukuran panjang 59 meter dan lebar sembilan meter yang dinakhodai H La Diatagu tersebut memuat 22 orang penumpang, 13 orang anak buah kapal, dan 10 unit kendaraan roda dua.
"Kapal tersebut merupakan kapal yang laik laut tidak memuat melebihi kapasitas dan memiliki dokumen yang masih berlaku," ujarnya.
Saat KM Uki Raya kena musibah, maskapai pelayarannya belum mendapat bantuan dari pihak SAR dan syah bandar setempat, kecuali nakhoda kapal itu berinisiatif bermanuver selama sekitar satu jam untuk bisa selamat keluar dari tanjung tersebut, kemudian melanjutan pelayaran menuju Kota Kendari.
"Alhamdullilah penumpang tidak ada yang mengalami kecelakaan dan mereka semua tiba selamat di Pelabuhan Kota Kendari, sekitar pukul 07.00 WITA Senin. Kapal juga tidak bocor kecuali sedikit peot pada bagian depan sebelah kanan karena menabrak karang," ujarnya.
Menurut dia, biasanya pelayaran Baubau-Kendari selama delapan jam. Bertolak dari Baubau pada pukul 21.30 WITA dan merapat di Kendari pukul 05.00 WITA keesokan harinya.
KM Uki Raya juga membawa kelengkapan keselamatan pelayaran, yaitu sekoci rakit, dan pelampung yang jumlahnya cukup untuk semua orang di kapal itu.
Pewarta: La Ode Masrafi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015