Kathmandu, Nepal (ANTARA News) - Seorang warga India tewas, Senin, sesudah polisi Nepal melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa, yang mencoba menutup pos pemeriksaan perbatasan, kata juru bicara.
"Polisi memperingatkan pengunjuk rasa untuk bubar namun mereka tidak memedulikan, sehingga pasukan keamanan terpaksa melepaskan tembakan," kata juru bicara polisi Nepal Kamal Singh Bam.
"Seorang warga negara India cedera dan tewas setelah dibawa ke rumah sakit," katanya.
Empat polisi terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa di pos pemeriksaan kota Birgunj di wilayah selatan, sekitar 90 kilometer selatan Katmandu, kata Bam kepada AFP.
Ia tidak bisa memastikan adanya warga sipil lain yang cidera dalam kerusuhan tersebut.
Sebelumnya, polisi menggunakan pentungan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang memblokade jembatan di Birgunj sejak 24 September, sehingga memutus pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok dan memaksa negara tersebut melakukan penjatahan bahan bakar minyak.
Pengunjuk rasa berasal dari suku kecil Madhesi, yang banyak tinggal di wilayah selatan. Mereka mengatakan perbatasan internal yang ditetapkan berdasar konstitusi federal yang baru akan membuat mereka semakin terpinggirkan secara politik.
Lebih dari 40 orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang menentang konstitusi baru yang diperkenalkan pada September itu, setelah gempa bumi kuat memaksa partai-partai politik yang berseteru mencapai sebuah kesepakatan.
Krisis bahan bakar memperburuk hubungan antara Nepal dengan negara tetangganya yang kuat, dengan pihak berwenang di Kathmandu menuduh New Delhi memberlakukan "blokade tak resmi" untuk menunjukkan ketidakpuasannya atas konstutusi baru itu.
New Delhi membantah tudingan itu dan mendesak dialog dengan pengunjuk rasa Madhesi, yang memiliki hubungan budaya, bahasa dan kekeluargaan dekat dengan warga India yang tinggal di perbatasan itu.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015