Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin sore, bergerak menguat 41 poin menjadi Rp13.643 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.684 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak di area positif seiring dengan data ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait laju inflasi sesuai harapan pasar, diharapkan situasi itu menjadi salah satu indikator perbaikan ekonomi domestik pada sisa tahun ini," kata Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Senin.
BPS mencatat pada Oktober 2015 terjadi deflasi 0,08 persen yang dipicu oleh penurunan harga kebutuhan bahan makanan. Dengan terjadinya deflasi pada Oktober, maka inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2015 telah mencapai 2,16 persen dan inflasi secara tahun ke tahun (year on year) 6,25 persen.
Rully Nova menambahkan data selanjutnya yang dinanti pelaku pasar uang yakni produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2015 yang sedianya akan dirilis pada pertengahan pekan ini. Diharapkan data PDB Indonesia mengalami pertumbuhan sehingga dapat meminimalisir sentimen negatif yang datang dari global.
Menurut Rully Nova, perekonomian global yang masih melambat serta adanya potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed fund rate) pada Desember masih membayangi laju rupiah ke depan.
"Faktor global masih menjadi salah satu faktor utama yang menahan investor untuk masuk ke aset mata uang berisiko, termasuk rupiah," katanya.
Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menambahkan bahwa secara teknikal, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah membentuk pola penguatan seiring dengan aliran dana asing dalam satu bulan terakhir mulai masuk ke pasar keuangan Indonesia.
"Kondisi itu membuka peluang konsolidasi dengan kecenderungan menguat. Nilai tukar rupiah dalam sepekan ke depan berpotensi menuju level Rp13.400 per dolar AS," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Senin (2/11) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.682 dibandingkan hari sebelumnya (30/10) Rp13.639 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015