Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta tetap melelang ulang pekerjaan perbaikan talud Sungai Code yang masuk wilayah Surokarsan Yogyakarta meskipun sudah mendekati akhir tahun anggaran.

"Pekerjaan akan tetap dilelang ulang meskipun waktu pengerjaan sangat mepet. Kami upayakan agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu sehingga kerusakan tidak semakin parah," kata Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Aki Lukman di Yogyakarta, Senin.

Talud di Surokarsan menjadi satu-satunya pekerjaan perbaikan talud rusak di Sungai Code yang harus dilelang ulang dari total lima pekerjaan perbaikan talud akibat luapan air sungai pada April.

Pekerjaan perbaikan talud di Surokarsan harus dilelang ulang karena pemenang lelang sebelumnya tidak mampu memenuhi spesifikasi teknis yang diminta dinas.

Pada tahun anggaran 2015, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah memanfaatkan dana tak terduga untuk melakukan perbaikan talud di lima lokasi yang rusak akibat luapan air Sungai Code. Pekerjaan perbaikan talud harus dilelang karena anggaran yang digunakan lebih dari Rp200 juta.

Perbaikan talud di Surokarsan dianggarkan sebesar Rp410 juta. Sedangkan pekerjaan perbaikan talud yang sudah berjalan adalah di wilayah Wirosaban dengan anggaran Rp642 juta, Jogoyudan Rp442 juta, Cokrodiningratan Rp617,3 juta dan Sorosutan Rp484,5 juta.

"Lelang ulang pekerjaan talud di Surokarsan diperkirakan selesai pertengahan November sehingga kami meminta waktu agar penyelesaian pekerjaan bisa diundur paling lambat pada 23 Desember," katanya.

Sebelumnya, Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta menargetkan seluruh pekerjaan fisik bisa diselesaikan paling lambat pada 15 Desember untuk memudahkan penghitungan anggaran.

Aki menyebut, pekerjaan perbaikan talud di empat lokasi lain rata-rata membutuhkan waktu 75 hari kerja. Namun, khusus di Surokarsan akan dikebut menjadi sekitar 30-40 hari.

"Harapannya, dari lelang ulang ini akan ada pemenangnya. Pemenang akan diminta bekerja cepat sehingga talud bisa selesai sebelum akhir tahun. Jika tidak, maka uang harus dikembalikan lagi ke kas daerah," katanya.

Salah satu kendala yang mungkin akan dihadapi dalam menyelesaikan pekerjaan talud di Surokarsan adalah hujan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan hujan di Yogyakarta dimulai pada dasarian kedua November.

Aki mengatakan kondisi talud di Surokarsan cukup membahayakan dan berpotensi mengalami kerusakan semakin parah jika tidak ditangani. "Jika nanti tidak ada pemenang, maka kami akan upayakan untuk melakukan perbaikan sementara di talud itu," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015