Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menderita kerugian Rp100 miliar akibat banjir yang merendam depo BBM di Plumpang, Jakarta Utara, dalam empat hari terakhir.
Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di sela meninjau banjir di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Rabu, mengatakan, kerugian tersebut akibat berkurangnya penjualan BBM antara 20-30 persen per hari.
"Volume penjualan premium turun 32 persen, solar 28,8 persen, minyak tanah 26 persen, Pertamax 37 persen, dan Pertamax Plus turun 21 persen," katanya.
Per 6 Februari 2007, penjualan premium turun menjadi 7.900 kiloliter per hari dari 9.500 kiloliter, minyak tanah dari 5.500 kiloliter menjadi 4.700 kiloliter, dan solar dari 2.600 kiloliter menjadi 1.500 kiloliter.
Namun, penurunan volume penjualan tersebut bukan dikarenakan
berkurangnya stok BBM di Depo Plumpang, melainkan karena permintaan
masyarakat juga turun.
Sedang kerugian akibat kerusakan instalasi di Depo Plumpang, menurut Hanung, praktis tidak ada. Seluruh areal Depo Plumpang hingga saat ini masih terendam banjir setinggi 50-70 cm.
Meski terendam, namun operasional Depo Plumpang dalam melayani
permintaan BBM tetap berjalan. Bahkan, sejak Jumat (2/2) lalu, Depo Plumpang telah beroperasi penuh selama 24 jam.
Distribusi BBM hanya terganggu karena terhambatnya jalur transportasi truk tangki akibat banjir dan kemacetan.
Pertamina juga menyiapkan Depo Cikampek, Padalarang, dan Tanjung Gerem (Merak) guna membantu pasokan BBM ke wilayah Jakarta.
Selain Depo Plumpang, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga belum beroperasi karena terendam banjir.
Di antaranya, SPBU di Jl Basuki Rahmat, Boulevard Barat dan Timur, Kelapa Gading, dua SPBU di Daan Mogot, dua SPBU di Duri Kosambi, Kembangan, Kebon Jeruk, Pos Pengumben, Green Garden, dan Tomang Raya.
Stok BBM nasional tercatat masih aman yakni hingga 23,1 hari ke depan yang di antaranya solar 20,4 hari, kerosin 25,4 hari, dan minyak tanah 26,2 hari.
Sedang, di wilayah DKI Jakarta, stok BBM juga masih aman pada 9-12 hari yakni premium 9,8 hari, minyak tanah 9,1 hari, dan solar 12,3 hari.
Guna mengantisipasi bencana banjir di tahun-tahun mendatang, Pertamina akan membangun tanggul setinggi satu meter yang mengelilingi Depo Plumpang.
Tanggul tersebut akan dilengkapi pompa-pompa guna mengalirkan air hujan yang masuk ke areal depo.
"Kami targetkan bisa selesai akhir tahun 2007, sehingga kalau ada bencana banjir awal 2008 sudah bisa dihindari," katanya.
Pertamina, lanjut Hanung, juga akan meminta persetujuan Departemen Pekerjaan Umum, Pemda DKI Jakarta, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) agar dapat membangun akses langsung ke jalan tol dalam kota Jakarta.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007