Penampilan kelompok tari Anak Indonesia ini merupakan bentuk partisipasi KBRI Oslo bersama dengan Anjungan Indonesia, demikian Sekretaris Tiga KBRI Oslo, Dilla Trianti kepada Antara London, Senin.
Anjungan Indonesia yang menawarkan berbagai aktivitas kepada para pengunjung seperti workshop tari Saman, workshop Angklung, serta permainan tradisional. Workshop Angklung menampilkan lagu Lille Lam yang sudah sangat dikenal anak-anak Norwegia. Selain itu, Anjungan Indonesia menawarkan aktivitas permainan tradisional Indonesia seperti Dakon dan Gasing.
Partisipasi Indonesia dilengkapi dengan promosi kuliner dari masyarakat Indonesia, yang turut menjajakan Sate Ayam, Bakmi Goreng, Siomay, Lumpia khas Indonesia menjadi favorit pengunjung.
Dubes RI untuk Norwegia di Oslo, Yuwono A. Putranto menyebutkan dengan banyaknya arus migrasi membuat Pemerintah Norwegia membangun dan memperkuat kesadaran multikultural warganya, dan festival ini merupakan kegiatan yang positif untuk mendukung tujuan tersebut.
Partisipasi KBRI Oslo dalam festival ini merupakan bentuk dukungan Indonesia terhadap upaya Pemerintah Norwegia tersebut dan juga sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia yang dinilai efektif, ujarnya.
Dubes Yuwono menyampaikam kepada Gunnar Strand, Produser Festival Barnas Verdensdager bahwa, KBRI Oslo berkomitmen kuat untuk terus berpartisipasi ke depannya.
KBRI Oslo terus membangun kerja sama dengan organisasi-organisasi/ institusi-institusi serupa di Norwegia dalam rangka meningkatkan kehadiran Indonesia di Norwegia melalui diplomasi kebudayaaan.
Festival Barnas Verdensdager merupakan bagian dari acara tahunan Oslo World Music Festival yang diadakan Lembaga Seni Budaya Norwegia Rikskonsertene, bertujuan memperkenalkan anak-anak kepada keragaman seni budaya mancanegara melalui metode bermain sambil belajar.
Selain Indonesia, negara lain yang turut berpartisipasi antara lain Afrika Selatan, Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Ecuador, Guatemala, India, Irak, Meksiko, Peru, Somalia, Spanyol dan Thailand. Partisipasi KBRI Oslo pada festival tahun 2015 merupakan yang kedelapan kalinya secara berturut-turut.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015