Moskow (ANTARA News) - Pesawat Airbus A321 milik maskapai Rusia Kogalymavia, jatuh kemarin di Semenanjung Sinai, Mesir, dengan menewaskan seluruh 224 orang yang berada di pesat ini.
A321 adalah pesawat jet jarak menengah yang mulai beroperasi sejak 1994 di mana sekitara 1.100 unit pesawat jenis ini beroperasi di seluruh dunia dan mencatat rekor keselamatan yang baik.
Pesawat ini adalah pesawat yang sangat otomatis yang mengandalkan komputer dalam membantu pilot tetap dalam batas keselamatan terbang.
Airbus mengatakan A321 dibuat pada 997 dan telah dioperasikan Metrojet sejak 2012. Pesawat ini telah mengarungi 56.000 jam terbang pada hampi 21.000 penerbangan.
Pesawat ini lepas landas pukul 5.51 pagi waktu Kairo (10.51 WIB) dan hilang dari layar radar 23 menit kemudian, kata Kementerian Penerbangan Mesir. Saat itu pesawat ada di ketinggian 31.000 kaki (9.400 meter) manakala didapati hilang dari layar radar.
Menurut FlightRadar24, layanan pelacak penerbangan yang berbasis di Swedia, pesawat ini turun dengan cepat pada kecepatan 6.000 kaki (1.800 meter) per menit ketika sinyalnya hilang dari menara pengawas udara (ATC), demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015