Jakarta (ANTARA News) - Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk pertama kali menyelenggarakan konferensi internasional dengan tema Arah Perkembangan Reformasi Demokratis dan Efektivitas Pemerintah pada 2-3 November 2015 di Kampus FISIP UI Depok.
Siaran pers Humas FISIP UI yang diterima di Jakarta, Minggu, menyebutkan konferensi internasional dua tahunan itu akan mengusung judul "Biannual International Conference on Indonesian Politics and Government" (BICOIPG) 2015.
Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP UI Valina Singka mengatakan tema tentang perkembangan reformasi politik dan efektivitas pemerintahan memang yang hangat dan sesuai dengan kebutuhan, baik sebagai institusi pendidikan dan riset di bidang politik maupun sebagai bangsa.
Sedangkan Ketua Pelaksana BICOIPG Meidi Kosandi mengatakan, Indonesia saat ini sedang dalam proses perubahan politik mencari format terbaik dalam menjalankan demokrasi.
Setelah 16 tahun reformasi, praktik demokrasi di Indonesia masih diwarnai oleh nilai-nilai lama seperti nepotisme dan oligarki. Hal ini yang membuat demokrasi Indonesia pantas disebut yang terbaik di Asia Tenggara secara prosedural, akan tetapi tidak secara substansial.
"Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, tentu kita ingin memberikan kontribusi berupa kegiatan konferensi yang mengumpulkan berbagai kajian dari seluruh dunia. Diharapkan konferensi dapat berkontribusi tidak hanya bagi perkembangan ilmu tapi juga bagi praktik demokrasi dan pemerintahan Indonesia," katanya.
UI, katanya, berharap kegiatan ini akan memberikan masukan bagi pemerintah, politisi, ataupun masyarakat luas untuk memperbaiki praktik demokrasi dan pemerintahan.
Wakil Ketua Pelaksana BICOIPG Jona Widhagdo Putri mengatakan kegiatan ini akan melibatkan empat pembicara kunci, lima pembicara undangan, dan 30 pemakalah terseleksi yang datang dari delapan negara.
Sepuluh dari 30 pemakalah terseleksi merupakan dosen Universitas Indonesia dan delapan lainnya merupakan peserta dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Filipina, Belanda, dan Inggris. Sisanya berasal dari berbagi institut riset dan pendidikan di Indonesia.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015