Saya berharap operasi semacam itu dilakukan secara rutin di sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan, sehingga kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas semakin tinggi,"Jember (ANTARA News) - Pihak Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, mencatat pelajar dan mahasiswa merupakan pelanggar lalu lintas terbanyak di kabupaten setempat selama "Operasi Zebra Semeru 2015" digelar selama sepekan terakhir.
"Jumlah pelanggaran lalu lintas hingga Jumat (30/10) sebanyak 2.409 kasus yang didominasi pelaku pelanggaran berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa yang mencapai 80 persen," kata Kasatlantas Polres Jember, AKP Napta Histaris Suzan di Jember, Sabtu.
Operasi Zebra Semeru 2015 digelar secara serentak di Kabupaten Jember sejak 22 Oktober hingga 4 November 2015 dengan sasaran menindak tegas para pengendara yang melanggar lalu lintas dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
"Sasaran dalam kegiatan operasi zebra yakni semua kendaraan pribadi dan umum, mulai dari roda dua hingga roda empat atau lebih, sehingga diharapkan seluruh pengendara tertib berlalu lintas," tuturnya.
Dari 2.409 pelanggaran, pelaku pelanggaran masih didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa yang jumlahnya mencapai 80 persen, dari jumlah total kasus pelanggaran itu.
"Sedangkan sisanya sebanyak 20 persen pelanggaran dilakukan oleh kalangan petani, ibu rumah tangga, dan juga pegawai negeri sipil (PNS)," ungkapnya.
Dari 2.409 kasus pelanggaran, sebanyak 1.204 pelanggaran di antaranya telah dikenai sanksi berupa bukti pelanggaran (tilang), sedangkan sisanya dikenai sanksi berupa teguran simpatik.
"Pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara roda dua sebanyak 1.064 orang, sedangkan pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara kendaraan roda empat sebanyak 141 orang," paparnya.
Napta menjelaskan operasi zebra tersebut bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dengan menanamkan budaya tertib berlalu lintas, karena kecelakaan di jalan raya biasanya diawali dengan perilaku tidak tertib berlalu lintas.
"Saya imbau agar masyarakat Jember mulai dari diri sendiri bersedia menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, dengan cara tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, serta melengkapi diri dengan alat keselamatan berkendara dan dokumen kendaraan, seperti SIM dan STNK," ujarnya.
Sementara salah seorang pengendara, Anita mengaku senang dengan operasi zebra yang dilakukan aparat Satlantas Polres Jember karena sebagian besar pengendara tidak ugal-ugalan selama operasi tersebut.
"Saya berharap operasi semacam itu dilakukan secara rutin di sejumlah titik rawan kecelakaan dan kemacetan, sehingga kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas semakin tinggi," harapannya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015