Surabaya (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa operasional Sistem Pembayaran Nasional (SPN) Tunai maupun Non Tunai sudah berjalan normal setelah sempat terganggu akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya sejak 2 Pebruari. Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Budi Mulya, dalam keterangannya kepada ANTARA, Rabu, menjelaskan, BI telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengamankan dan meningkatkan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), Sistem Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), serta kebutuhan uang tunai masyarakat. Menurut dia, walaupun mengalami gangguan telekomunikasi, pada 2 Pebruari lalu, volume dan nilai transaksi non tunai baik melalui SKNBI maupun BI-RTGS berjalan normal. Transaksi melalui BI-RTGS tercatat mencapai 23.300 transaksi dengan nilai lebih Rp 146 triliun. Sedangkan transaksi SKNBI (kredit dan debet) mencapai 194.785 transaksi dengan nilai sebesar Rp3.291,5 miliar. Sementara itu, transaksi tunai perbankan pada saat yang sama tidak mengalami hambatan. Jumlah penarikan oleh bank tercatat mencapai Rp 900 miliar, hampir tiga kali lipat dibandingkan biasanya sekitar Rp300 miliar. BI juga telah mengantisipasi apabila masih terdapat lonjakan kebutuhan uang tunai masyarakat. Lebih lanjut ia mengemukakan, transaksi pada 5 Pebruari hingga pukul 15.00 WIB tercatat transaksi SKNBI siklus I (kredit) mencapai 46.173 transaksi dengan nilai sebesar Rp 460,2 miliar. Adapun BI-RTGS mencapai 23.057 transaksi dengan nilai sebesar Rp128,9 triliun Sedangkan pada transaksi tunai, tercatat tujuh bank menarik uang kartal dengan nilai sebesar Rp967 miliar. Seperti diketahui, dengan kerusakan Sentral Telepon Otomat (STO) Semanggi-02 Jakarta pada 2 Pabruari lalu, terjadi gangguan komunikasi pada bank-bank peserta dengan sistem BI-RTGS dan SKNBI. Akibatnya, pelaksanaan SKNBI pada siklus II (siang hari) dilakukan secara offline (dengan disket), dengan perpanjangan waktu sekitar dua jam. Untuk BI-RTGS, sekitar 40 bank peserta harus melakukan transaksi BI-RTGS dengan mekanisme dial-up ke BI. Namun demikian, dengan upaya perbaikan yang dilakukan BI bersama PT Telkom, maka gangguan komunikasi yang terkait dengan BI-RTGS dan SKNBI dapat diatasi dengan cepat sehingga pada hari ini kedua sistem tersebut dapat beroperasi secara normal. Guna mengantisipasi berbagai potensi gangguan terhadap operasional SPN, seperti halnya gangguan terhadap khazanah, kemungkinan banjir, termasuk gangguan komunikasi on-line yang terus menerus, BI telah memiliki Disaster Recovery Plan (DRP). Dengan berbagai langkah antisipasi yang disiapkan BI, diharapkan agar masyarakat, perbankan dan dunia usaha tetap tenang dan dapat memanfaatkan hal ini, demikian Budi Mulya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007