Pasalnya, menurut suplier perangkat asal Taiwan, seperti dilansir Phone Arena, teknologi tersebut diperkirakan akan banyak digunakan di ponsel Android.
Teknologi Force Touch memungkinkan layar untuk membedakan antara sentuhan ringan, sentuhan biasa dan sentuhan berat.
Implementasi fitur Apple yang disebut 3D Touch itu memungkinkan pengguna memanfaatkan sentuhan ringan untuk "mengintip" aplikasi, sedangkan sentuhan berat akan mengantarkan pengguna untuk masuk ke dalam aplikasi.
Sebelumnya, fitur pemindai sidik telah menjadi teknologi yang populer dan tidak asing lagi ditemukan pada smartphone mid-range dan high-end Android.
Bahkan, saat ini sensor sidik jari digunakan untuk memverifikasi identitas orang dalam melakukan layanan pembayaran mobile seperti Apple Pay, Android Pay dan Samsung Pay yang kabarnya akan segera dirilis.
Namun, berbeda dengan pemindai sidik jari yang dapat ditemukan di handset mid-range Android, Force Touch akan banyak digunakan di perangkat high-end Android pada tahun 2016.
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015