"BNPT aktif merangkul generasi muda agar sadar dengan ancaman ini sekaligus bisa membentengi diri dan melawan penyebaran paham tersebut," ujar Deputi I BNPT Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Agus Surya Bakti di Jakarta, Jumat.
Menurut Agus, keterlibatan anak muda di dalam penanggulangan terorisme sangat penting mengingat kalangan inilah yang kini menjadi sasaran utama perekrutan penganut paham kekerasan dan terorisme melalui dunia maya.
"Ini sangat serius," kata Agus yang segera akan menanggalkan jabatannya di BNPT setelah secara resmi dilantik menjadi Pangdam VII/Wirabuana, Rabu (28/10).
Ia menuturkan, BNPT sudah membentuk Pusat Media Damai (PMD) untuk menggagas program-program perdamaian sebagai penyeimbang muatan negatif di dunia maya. BNPT juga telah meluncurkan website informatif damailahindonesiaku.com dan jalandamai.org.
"Sekarang kita merangkul generasi muda penggiat dunia maya di portal damai yaitu www.damai.id. Tapi ini belum apa-apa, kedepan program ini harus lebih ditingkatkan," kata dia.
Sementara itu, pakar media sosial Nukman Luthfie menyatakan perang ideologi di dunia maya sangat intens dan perlu diwaspadai.
Ia meyakini bahwa sebuah gagasan jika sudah dilempar di dunia maya maka akan memiliki dampak yang sangat besar, sementara sepanjang masih berupa gasasan tidak dapat dijerat oleh hukum.
"Dalam dunia maya tidak ada yang melarang gagasan, dan gagasan apa pun yang disampaikan lewat dunia maya tidak memiliki konsekuensi hukum selama hanya berupa gagasan," kata dia.
Padahal, menurut dia, serangan ideologi lewat dunia maya bisa mengancam ideologi negara. Ia mengapresiasi langkah BNPT melalui Pusat Media Damai dalam memberikan informasi dan edukasi yang benar kepada masyarakat.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015