Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris, dalam rapat kerja komisi VI DPR-RI di Jakarta mengatakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) perlu dipertimbangkan untuk dicabut. "Memang dahulu pada waktunya SBI ini bagus, berguna serta amat dibutuhkan, tetapi saat ini SBI hanya digunakan sebagai tempat membuat uang menjadi berfungsi tidak semestinya," kata Fahmi Idris ketika ditemui seusai rapat kerja komisi VI DPR-RI di Jakarta, Selasa. Menurut dia, saat ini SBI menjadi tempat untuk mengendapkan uang yang seharusnya dapat menggerakkan sektor riil. "Pemerintah daerah menaruh uang di sana, pihak perbankan juga mengendapkan uang di tempat itu, hal tersebut akhirnya membuat uang itu tidak berfungsi dengan semestinya," katanya. Ia mengatakan, seharusnya dicari instrumen lain untuk mengendalikan inflasi saat ini. Dahulu SBI memang berguna untuk menurunkan over kredit dan mengendalikan inflasi, tetapi sebenarnya SBI bukan satu-satunya instrumen untuk melakukan hal tersebut. Fahmi mengatakan, BI dapat memberi pinjaman dahulu untuk menekan over kredit maupun menekan laju inflasi. "Tidak ada satupun negara di dunia ini yang menerapkan SBI pada dunia perekonomiannya, padahal banyak instrumen lain yang bisa diaplikasikan," ujar dia. Fahmi menambahkan, SBI pada akhirnya menjadi penyebab perbankan memiliki alternatif lain untuk menyalurkan dananya sehingga pada akhirnya terjadi gangguan pada fungsi intermediasi. "Saya amat prihatin dan cukup menyarankan agar seluruh pihak yang terkait mau mempertimbangkan dan mencari instrumen lainnya untuk mencabut SBI," tuturnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007