"Saat ini dibutuhkan figur tengah dan diharapkan mampu bertanggungjawab terutama untuk menghadapi Asian Games 2018. Kami menilai Menpora cukup tepat," kata koordinator Olimpian, Richard Sam Bera, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, munculnya nama Imam di akhir masa pendaftaran ini berkaitan dengan keprihatian olimpian terkait dengan situasi manajemen olahraga nasional belakangan ini, terutama kisruh menjadi Kongres KOI di Jakarta, lusa (31/10).
Apalagi, kata dia, Indonesia dihadapkan pada pekerjaan besar menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Meski turnamen ini milik Dewan Olimpiade Asia (OCA) tetapi pelaksanaannya sudah diserahkan ke Indonesia. Untuk itu harus dikerjakan dengan baik guna meraih kesuksesan.
Demi memutuskan rencananya, mantan atlet renang itu menyatakan akan segera berkomunikasi dengan Menpora karena saat ini masih ada waktu untuk menjalani komunikasi.
"Tidak hanya melakukan komunikasi dengan Menpora. Kami juga akan melakukan komunikasi dengan pemilik suara terutama pengurus besar cabang olahraga juga mencantumkan nama Menpora sebagai salah satu calon," kata Richard.
Terkait dilibatkannya pemerintah pada Kongres KOI, pria yang sempat terjun ke dunia politik itu menghimbau Dewan Olimpiade Dunia IOC melalui OCA memberikan kekecualian kepada Indonesia dalam hal keterlibatan pemerintah demi menyelamatkan KOI dan Asian Games 2018.
"Kami tidak ingin Indonesia dipermalukan dengan Asian Games 2018 yang batal digelar di sini. Makanya kami mengetuk para pengurus cabang olah raga memikirkan hal ini," kata olimpian lainnya, Taufik Hidayat.
Berdasarkan informasi Tim Penjaringan KOI ada tiga orang mengajukan diri untuk menggantikan Rita Subowo yang dua diantaranya Sekjen KOI Pusat Hamidy dan Ketua KONI Sumatera Selatan Muddai Madang dan satu calon lagi kemungkinan pengusaha nasional Erick Thohir.
Pengamat olahraga Firmansyah Gindo menilai semua calon memiliki peluang yang sama besar dan memperkirakan kongres akan berlangsung seru.
Wartawan senior ini menilai dua dari tiga calon ini memiliki catatan khusus, salah satunya Sekjen KONI Pusat. Menurut dia, Hamidy saat ini mendapatkan sanksi IOC dan OCA terkait pemakaian logo lima ring pada lambang KONI Pusat, sedangkan Erick Thohir dinilainya kurang maksimal saat menjadi CDM Olimpiade 2012 di London bahkan sempat terjadi manuver saat pertandingan bulu tangkis ganda putri.
"Sangat disayangkan jika nantinya kedua tokoh olahraga itu terpilih akan terbentur oleh permasalahan itu," kata Firmansyah.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015