Yogyakarta (ANTARA News) - Kuota peserta program Bela Negara untuk Kota Yogyakarta sudah terpenuhi yaitu sebanyak 23 orang yang segera dipanggil untuk pembekalan sebelum diberangkatkan mengikuti program tersebut.

"Kami akan panggil peserta yang sudah mendaftar. Jika tidak datang, peserta dianggap mundur dan akan diganti oleh orang lain," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Sukamto di Yogyakarta, Jumat.

Total kuota peserta Bela Negara untuk DIY sebanyak 63 orang yang kemudian dibagi ke seluruh kabupaten dan kota di wilayah tersebut. Kota Yogyakarta memperoleh kuota terbanyak yaitu 23 orang, sedangkan empat kabupaten lain masing-masing memperoleh kuota 10 orang.

Sukamto mengatakan, pihaknya tinggal menunggu surat atau pemberitahuan dari Kementerian Dalam Negeri sebelum memanggil ulang peserta yang sudah mendaftar.

Peserta yang mendaftar memiliki latar belakang yang berbeda-beda, di antaranya tokoh pemuda dan tokoh masyarakat. Penjaringan peserta dilakukan oleh setiap Komando Rayon Militer yang ada di tiap-tiap kecamatan.

"Program ini terbuka untuk laki-laki dan perempuan. Namun, dari Kota Yogyakarta tidak ada peserta dari perempuan, semuanya laki-laki," katanya.

Program Bela Negara yang digagas Kementerian Pertahanan tersebut semula direncanakan dilakukan di Komando Pendidikan Rindam IV/Diponegoro Magelang Jawa Tengah, namun kemudian dipindah ke Adi Sumarmo Solo, Jawa Tengah.

"Pelatihan untuk DIY dan Jawa Tengah dipusatkan di Solo. Untuk waktu pelaksanaannya, menunggu keputusan dari pusat," katanya yang menyebut pelatihan digelar selama satu bulan.

Sukamto mengatakan, program Bela Negara adalah kegiatan yang positif dan seharusnya tidak perlu diperdebatkan karena manfaatnya sudah jelas yaitu meningkatkan semangat nasionalisme.

Ia menambahkan, program tersebut sebenarnya bukan program baru karena pernah dilakukan sebelumnya. Bahkan, Sukamto mengatakan pernah menjadi peserta program serupa pada 1990-an.

"Kegiatan ini sangat positif, bukan militerisme. Seluruh peserta akan diajari bagaimana meningkatkan semangat nasionalisme. Jangan sampai semangat itu luntur karena tegaknya Indonesia akan sangat bergantung pada semangat nasionalisme warganya," katanya. 30-10-2015 14:30:21

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015