Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, kualitas udara di Sumatera dan Kalimantan semakin baik pada Jumat pagi dibandingkan dengan selama beberapa hari sebelumnya.

"Hujan yang cukup merata selama tiga hari terakhir menyebabkan jarak pandang dan kualitas udara membaik di Sumatera dan Kalimantan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat pagi.

Sementara jumlah titik api sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan juga berkurang.

Cuaca di Palangka Raya pada Jumat pagi dilaporkan cerah. Sutopo mengatakan, BNPB berharap kondisi tersebut juga terus berlangsung di wilayah-wilayah yang terpapar kabut asap.

"Kita berharap pertumbuhan awan di wilayah-wilayah yang terpapar asap terus meningkat," katanya.

Berdasarkan pantauan terakhir pada Kamis (29/10) pukul 16.00 WIB, satelit hanya mendeteksi satu titik api di wilayah Kalimantan Selatan.

"Pantauan satelit Terra & Aqua hanya memantau satu titik api di Kalimantan, yakni di Kalimantan Selatan," kata Sutopo.

Di Sumatera, satelit mendeteksi 148 titik api, yakni di Bengkulu satu titik, Lampung 30 titik, Sumatera Barat satu titik, dan Sumatera Selatan 109 titik.

Ia juga mengatakan, di Padang jarak pandang 5.000 meter, Pekanbaru 4.000 meter, Jambi 1.700 meter, dan Palembang 2.000 meter. Cuaca di wilayah tersebut semuanya masih berasap.

Di Pontianak jarak pandang 10.000 meter dan berawan, Ketapang 10.000 meter dan berawan, Palangkaraya 5.000 meter dan berasap, serta Banjarmasin 5.000 meter dan berawan.

Indeks kualitas udara, berdasarkan pantauan Kamis (29/10) di Pekanbaru, masuk kategori sedang, Jambi menunjukkan kualitas baik, dan Palembang menunjukkan berbahaya.

"Indeks kualitas udara di Pontianak baik, Banjarbaru baik, Samarinda baik, dan Palangka Raya tidak sehat," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015