Jakarta (ANTARA News) - Akibat banjir besar yang melanda Jakarta selama beberapa hari terakhir, PT Bank Mandiri Tbk. diperkirakan menderita kerugian mencapai Rp10 miliar. "Jadi kerugian Bank Mandiri akibat banjir ini kurang lebih Rp10 miliar tetapi itu belum diperhitungkan asuransinya karena kita ada asuransi," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Agus Martowardojo di sela-sela acara kunjungan Menteri Negara BUMN Sugiharto ke pengungsi korban banjir di Stasiun Tanah Abang, di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, kerugian Rp10 miliar itu terbagi atas Rp7 miliar untuk kerugian cabang yang tidak bisa beroperasi akibat terendam air banjir dan Rp3 miliar untuk mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Lebih lanjut Agus mengungkapkan pada Senin (5/2) terdapat sekitar 88 cabang Bank Mandiri yang tidak berfungsi terutama karena kerusakan jaringan komunikasi dan terendam banjir. "Tetapi saat ini sudah cepat direcover hingga tinggal 33 cabang saja. Enam cabang karena terendam banjir dan sisanya karena gangguang jaringan telekomunikasi," katanya. Namun demikian, ia mengatakan walaupun masih ada cabang yang belum berfungsi normal, mengenai pelayanan seperti kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS) berjalan dengan baik. "Semua masih berjalan dengan baik karena sistemnya on line kita bisa bantu dengan kantor-kantor yang tidak kena banjir. Jadi semua transaksi dari 33 cabang itu sudah kita alihkan ke cabang yang tidak terkena banjir," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007