Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah kalangan menilai langkah Menkominfo Rudiantara mendukung peningkatan jumlah teknopreneur (wirausaha berbasis teknologi informasi) hingga ribuan orang dalam lima tahun ke depan sudah tepat, agar Indonesia bisa menjadi negara dengan pemasukan dari ekonomi digital terbesar di Asia Pasifik.
"Langkah yang sedang dirintis Menkominfo Rudiantara untuk menumbuhkembangkan teknoprenuer sudah tepat. Kami menyambut baik inisiatif itu, selain menciptakan wirausaha muda juga bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi nasinonal," kata praktisi teknologi informasi yang juga akademisi Mochamad Akbar Marwan, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Menurut Akbar yang bergelar doktor dari Universitas Gunadarma ini, selain akademisi dan praktisi IT gerakan menciptakan teknoprenuer juga disuarakan para startup inkubator dan ventura kapital.
Dari kalangan kampus, Akbar menjelaskan, Universitas Gunadarma menjadi salah satu kampus yang selama ini telah membuktikan mampu menghasilkan sumber daya manusia di industri teknologi informasi komunikasi.
Berbekal dari situ, kampus yang berpusat di Depok, Jawa Barat itupun akan lebih giat lagi menggandeng komunitas startup di seputaran lingkungan kampus, misalnya seperti Code Margonda.
"Selain Code Margonda, Gunadarma juga mendirikan Incubator Business Center atau IBC. Setiap tahunnya kita mendorong mahasiswa untuk bikin perusahaan startup yang membuat produk yang unik. Kami juga kasih fasilitas, termasuk untuk kantornya di kampus yang ada di TB Simatupang," jelas Akbar.
Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia di kampus Gunadarma juga tak melulu bicara soal teknologi, namun juga lebih luas, misalnya untuk olahraga yang mengandalkan strategi berpikir seperti catur berskala dunia.
Terkait hal itu, Gunadarma sendiri baru saja meraih medali emas dan perak pada Kejuaraan Catur 1st Asian University Chess Championship yang digelar di Capital University of Physical Education and Sport, Beijing, Tiongkok yang berlangsung pada 19-23 Oktober 2015.
Pada ajang yang diikuti ratusan peserta dari 10 negara itu, Gunadarma meraih emas lewat Grand Master Susanto Megaranto pada kategori perseorangan, mengalahkan Ma Qun Shanghai (University of Finance and Economics) pada peringkat kedua, dan Yu Ruiyuan (University of Finance and Economics) di posisi ketiga.
Adapun penghargaan medali perak didapatkan dari kategori beregu, setelah regu Gunadarma menempati posisi kedua setelah Shanghai University of Finance and Economic.
Dalam kejuaraan tersebut, Gunadarma mengirimkan empat peserta, selain Susanto, peserta lainnya adalah Farid Firmansyah, Lutfi Muhammad Ali, dan Khadijah Qurota Ain. Selain Tiongkok dan Indonesia peserta lainnya adalah Jepang, Korea Selatan, Mongolia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan dan Vietnam.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015