"Mungkin karena kita masih butuh teater, dengan naskah yang memberitahu orang bahwa yang jelek ya jelek, yang bagus ya bagus," kata Nano dalam jumpa media pentas "Inspektur Jendral" di Jakarta, Kamis.
Kejujuran yang tak ditutup-tutupi dalam naskah pementasan teater, ujar Nano, menjadi salah satu alasan mengapa Teater Koma masih bertahan hingga 38 tahun. Teater ini masih aktif membuat pertunjukan hingga 2-3 kali setahun.
Mengenai regenerasi, setiap tahun jumlah pemain baru yang bergabung dan tetap bertahan jumlahnya dapat dihitung dengan jari. Mereka yang benar-benar mau menjadi bagian keluarga besar Teater Koma adalah hasil seleksi alam yang terjadi setelah melewati proses berbulan-bulan.
"Selama enam bulan dikasih banyak, mulai dari sport, politik, kesehatan. Dari 16-17 orang tersisa 5-6 orang," ujar Nano, menambahkan bahwa Teater Koma kini terdiri dari sekitar 10 generasi.
Kendati demikian, pria bernama lengkap Norbertus Riantiarno menegaskan bahwa kuantitas bukanlah yang terpenting dalam dunia teater.
"Teater nggak usah banyak-banyak, yang penting bagus," imbuh dia.
Salah satu aktor muda Tuti Hartati yang bergabung sejak 1999 memaparkan ilmu teater membutuhkan keterampilan dan kemauan keras.
Dalam kurun enam tahun, Tuti berhasil "naik kelas" dari pemeran pendukung menjadi pemeran utama di pentas Sampek Engtay.
"Aktor harus mau belajar, bertanggungjawab, disiplin, mau jadi apa saja dan mau bereksplorasi," tutur dia.
Ratna Riantiarno menambahkan, salah satu hal yang dirasakan di teater aktif adalah menumpuknya kostum-kostum pemain yang biasanya berjumlah puluhan dalam tiap pertunjukan. Padahal, dalam setahun Teater Koma aktif membuat pementasan sebanyak 2-3 kali.
"Ada 250 kontainer isinya kostum... Kami sewakan untuk sekolah yang mau sewa kostum untuk akhir tahun, lumayan buat biaya perawatan, cleaning service," seloroh istri Nano Riantiarno itu.
Kini, Teater Koma akan menampilkan produksi ke-142 berjudul "Inspektur Jendral" yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru pada 6-15 November 2015.
"Aktor harus mau belajar, bertanggungjawab, disiplin, mau jadi apa saja dan mau bereksplorasi," tutur dia.
Ratna Riantiarno menambahkan, salah satu hal yang dirasakan di teater aktif adalah menumpuknya kostum-kostum pemain yang biasanya berjumlah puluhan dalam tiap pertunjukan. Padahal, dalam setahun Teater Koma aktif membuat pementasan sebanyak 2-3 kali.
"Ada 250 kontainer isinya kostum... Kami sewakan untuk sekolah yang mau sewa kostum untuk akhir tahun, lumayan buat biaya perawatan, cleaning service," seloroh istri Nano Riantiarno itu.
Kini, Teater Koma akan menampilkan produksi ke-142 berjudul "Inspektur Jendral" yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru pada 6-15 November 2015.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015