"Seluruh jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup, dan Kapolres Lombok Timur dan Lombok Barat juga telah mengeluarkan dan memasang imbauan berupa spanduk di setiap titik masuk jalur pendakian," kata Umar Septono, Kamis.
Hal itu dilakukan karena status Gunung Rinjani saat ini diklaim waspada II, sehingga tidak diperbolehkan ada orang yang naik, mengingat kondisi Gunung Barujari yang meletus pada Minggu (25/10) lalu, masih mengeluarkan asap dan debu vulkanik.
"Seluruh jalur pendakian ditutup terhitung sejak Rabu (28/10) lalu, tidak ada satu pun orang yang diperbolehkan untuk masuk ke area gunung," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa penutupan pendakian dilakukan bukan hanya dilihat dari daya erupsi atau laharnya saja, melainkan dikhawatirkan gas beracun yang dikeluarkan Gunung Barujari ini dapat membahayakan para pendaki.
"Gas beracun itu yang kita khawatirkan, termasuk menjadi imbauan rekan-rekan dari Vulkanologi," ucap Umar Septono.
Diketahui, Gunung Barujari yang dikenal dengan sebutan anak Gunung Rinjani itu, terletak di tengah area Danau Segara Anak, di ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut (mdpl).
Terakhir, anak Rinjani ini meletus pada 2 Mei 2009, dengan jumlah korban jiwa 31 orang, akibat terkena banjir bandang. Sebelumnya di tahun 2004 juga pernah meletus, namun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015